Lihat ke Halaman Asli

Covid-19, Simalakama Indonesia

Diperbarui: 25 Maret 2020   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sejak awal Maret 2020, Indonesia sudah diresahkan dengan adanya COVID-19 atau sering dikenal dengan nama virus corona ( Corona  Virus Disease ). Banyak sekali yang  merasa gundah gulana dengan mnyebarnya wabah COVID-19 yang berawal di  Negara Cina tepatnya di Wuhan. COVID-19 merupakan epidemi  corona yang berukurang sangat kecil tak  bisa dilihat dengan mata telanjang yang sangat berbahaya  dan mematikan.  

Virus  ini sangat mudah sekali  tertular, bahkan  hanya  dengan  bersentuhan  atau  berjabat tangan saja  epidemi  corona bisa  menular ke manusia dengan begitu  cepat. Ciri-ciri dari COVID-19 iniadalah menyumbat saluran-saluran  pernapasan  dengan lendir kental yang mengeras dan  memblokir saluran pernapasan dan  paru-paru. Sehingga   seseorang yang sudah terpapar COVID-19 ini akan merasakan  kesulitan bernapas dengan begitu hebatnya. update  COVID-19 di Indonesia tanggal 23 Maret  2020 di  Indonesia tercatat 579 kasus positif COVID-19,  49 meninggal, dan 30 sembuh.  

Dan pada  tanggal 24 Maret  2020 COVID-19 di Indonesia bertambah lagi  menjadi 686  kasus positif COVID-19,  55 meninggal dan 30 sembuh.  Hingga  kini dokter dan  tenaga medis yang menjadi garda depan melawan COVID-19 terus berusaha dengan sepenuh tenaga untuk keselamatan  warga negara Indonesia. Para  tenaga medis benar-benar tengah  berjuang mengabdikan seluruh jiwa dan raganya melawan wabah COVID-19  di  Indonesia.  

Untuk mencegah  sekamian merajalelas dan menyebarnya COVID-19 para ahli medis menyarankan  untuk mayarakat Indoneisa  melakukan Social Distancing. Salah satu  cara mencegah menyebaran COVID-19 adalah  dengan Social  Distancing. 

Social  Distancing merupakan menjaga  jarak  dengan  orang  disekitar kurang lebih sekitar  1 meter hingga 2 meter.  Hingga kini Social Distancing  menjadi  kunci  penyebaran  COVID-19 di  Indonesia.  Tidak  hanya  Social  Distancing saja,  sering mencuci tangan  dengan  sabun atau  cairan antiseptik  juga  sangat  dianjurkan  untuk pencegahan  mewabahnya  epidemi COVID-19  di  Indonesia.  

Wabah COVID-19 banyak mengancurkan tatanan negara tidak hanya dalam  bidang kesehatan  saja. Mulai dari  Pendidikan,  Sosial, Ekonomi, Pertahanan dan Keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia terkena dampak dari COVID-19 yang kini mempora-porandakan warga negara Indonesia. Seluruh dunia kini sedang berduka,berjuang melawan epidemi COVID-19 yang semakin  ganas dan  membahayakan.  Seluruh lapisan masyarakat di Dunia harus Lockdown ditempatnya masing-masing, yaitu dengan cara mengunci masuk  dan  keluar baik dari suatu daerah/wilayah/negara  sehingga dapat mencegah penyebaran COVID-19. 

Dalam  dunia pendidikan sendiri dampak COVID-19 yaitu dengan anjuran Pemerintah Pusat dan Menteri Pendidikan  untuk melakukan pembelajaran dirumah. Semua sekolah  diliburkan semenjak tanggl 21 Maret 2020 hingga  29 Maret 2020, namun melihat kurva perkembangan COVID-19 yang terus mersahkan  dan menambah angka positif COVID-19 libur diperpanjang sampai tanggal 5 April 2020 sehingga Presiden memutuskan  untuk  membatalkan Ujian  Nasional ditiadakan imbas dari COVID-19 yang terus menyerang Indonesia. 

Namun meskipun Mendikbud pastikan  pembatalan Ujian Nasional tidak berdampak pada penerimaan siswa baru yang akan digelar bulan Juni mendatang. Selain Presiden memutuskan pembatalan  Ujian  Nasional, Presiden juga memberikan  santunan   sebesar 15 juta untuk korban COVID-19, Pemerintah Indonesia  juga telah salurkan Rapid Test  sebanyak 125 ribu  ke daerah-daerah. 70 ribu APD (Alat  Pelindung Diri) juga telah disalurkan ke sejumlah  Rumah Sakit di seluruh wilayah Indonesia.  

Kini yang hanya bisa  kita lakukan adalah berusaha mengisolasi  diri, diam  dirumah, tetap  tenang jangan panik, dan selalu menjaga  kesehatan tubuh agar virus tidak mudah masuk, menghindari perkumpulan dengan kerumunan orang, melakukan social distancing, melakukan lockdown sementara waktu  dan  tidak  mendekati orang yang sedang sakit  serta banyak olahraga,tidur  teratur,  makan makanan yang sehat dan bergizi, rajin mencuci  tangan  dan menjaga sistem  imun atau kekebalan tubuh sampai wabah ini benar-benar pergi dan steril. Bersama melawan COVID-19  utuk Indonesia, tidak  hanya dokter dan tenaga medis garda garis  depan yang berjuang   tetapi  kita semua ikut  berjuang  mencegah menyebarnya COVID-19. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline