Kereta sudah menjadi keseharian saya. Dalam sepekan saya bisa tiga atau empat kali mengendarai kereta.
Jarak kampus dengan rumah yang cukup jauh 'memaksa' saya untuk sangat akrab dengan kereta. Ada beberapa hal yang membuat saya menjadikan kereta sebagai prioritas utama ketika harus ke kampus.
Dari sisi harga, tarif kereta relatif murah. Dengan adanya tarif go show, yaitu harga tiket beberapa puluh persen di bawah harga normal yang biasanya tersedia sekitar 1.5 atau 2 jam sebelum keberangkatan, menjadikan kereta terasa murah.
Adanya fasilitas inilah maka harga tiket kereta antar kota menjadi sama dengan travel. Saya merasa sangat terbantu dengan fasilitas ini.
Dari sisi waktu, kereta sangat hemat. Malang-Tulungagung yang berjarak sekitar 100 km bisa ditempuh dalam dua jam. Sangat efisien bukan?
Bandingkan dengan kendaraan roda empat yang butuh waktu hampir empat jam untuk bisa menempuh jarak tersebut. Selain efisien, kereta juga sangat tepat waktu.
Pengalaman yang saya alami, kereta hampir selalu tepat waktu. Kalaupun ada keterlambatan, biasanya tidak banyak dan masih dalam batas toleransi. Ketepatan waktu ini tentu sangat memudahkan.
Kenyamanan dan kemudahan adalah alasan lain mengapa saya berpindah ke kereta. Nyaman karena saya tidak harus menyaksikan kemacetan jalan.
Nyaman karena saya tidak harus menyaksikan pengemudi mengatur strategi untuk bisa mengemudikan kendaraan dengan baik dan menaklukkan kerasnya jalan raya. Nyaman karena saya tidak harus merasakan terkocoknya perut akibat jalan yang berkelok-kelok.
Mudah karena untuk memenuhi kebutuhan logistik selama di perjalanan saya tidak harus berhenti di swalayan lantaran pihak kereta sudah menyediakannya. Everything feels easy.