Lihat ke Halaman Asli

Nurul Hidayati

Psychologist

THR untuk Asisten Rumah Tangga: Haruskah?

Diperbarui: 14 Juli 2016   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

salamlebaran (sumber: dokpri)

THR bagi perusahaan sih sudah ada aturan mainnya ya? Namun, bagaimana dengan THR untuk Asisten Rumah Tangga (ART) kita?

Bulan Ramadan, Bulan Berbagi

Rasulullah SAW adalah sosok dermawan sejati. Di bulan-bulan biasa pun beliau sangat mudah berbagi. Namun, Bulan Ramadan sangatlah istimewa. Beliau melipatgandakannya. Jauh melebihi kesebelas bulan lainnya.

Secara pribadi, saya lebih mendukung berinfak, bersedekah, memberi hadiah itu kita lakukan secara rutin. Jadi, enggak maksainmendadak bak “juragan uya bagi-bagi rezeki” pas Bulan Ramadan..he he he…

Masalahnya, THR itu kewajiban dong. Bukan hadiah, bukan infaq, bukan sedekah. Nah.

Maka, saya pribadi memilih mengupayakannya seperti standar umum yakni 1 (satu) kali gaji. Hmm, bagaimana kalau kita tak mampu? Seharusnya sih, mampu ya… Karena kita sendiri kan dapet THR, dan jumlahnya ketika disisihkan untuk ART saya kira masih cukup untuk kebutuhan lebaran.

Takut Rugi Nih

Gimana dong, kan mesti bagi-bagi ke tetangga, kerabat, sanak saudara? Mana cukup? Tentu perlu kita kalkulasi. Kita rencanakan sebelumnya. Berapa banyak dana yang bisa kita sisihkan untuk “bagi-bagi” tadi. THR untuk ART adalah kewajiban, sementara “bagi-bagi” itu sifatnya sedekah. Sedekah tidak perlu kita paksakan, namun kewajiban sudah semestinya kita laksanakan.

Jadi, first thing first okeee

Kalau lebaran ini belum terlaksana, next idul fitri must be better J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline