Lihat ke Halaman Asli

Nurudin Sidiq Mustofa

Filmmaker/Master Student on Film Studies

Semalam Anak Kita Pulang: Sebuah Manifestasi Kerinduan

Diperbarui: 29 September 2022   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

        

   Semalam anak kita pulang adalah  sebuah  karya seniman film Adi Marsono yang dibuat pada tahun 2015 menggunakan  media audio visual. Film bergenre drama ini bercerita tentang seorang  ibu yang merindukan kepulangan seorang anak. Sejak si anak pergi, berangkat kerja ke tempat yang jauh, ibu ini tak lagi mendengar kabar dari anaknya. Kerinduan yang pada akhirnya menghadirkan bayangan dan kenangan akan si anak. Berdurasi sekitar  12 menit 41 detik, Hanya terdapat 17 shot dan  5 scene dalam film ini.

Ada 3 obyek atau tokoh utama yang ada di karya audio visual ini. Yang pertama adalah Ibu, kemudian bapak, dan sang putri. Setting tempat dan waktu sebuah pedesaan di daerah jawa tengah pada masa sekarang.

Film ini menggunakan angle kamera horizontal, jarang menggunakan angle kamera vertikal. Kombinasi antara frontal, front, profile, rear, dan rear. Dalam penjagaan kontinuitas film,  waktu penceritaan yang digunakan adalah linear. Menggunakan campuran antara shot static dan dynamic dengan proporsi 50:50. Irama film campuran, awal film menggunakan dimensi ritmis diperlambat kemudian pada akhir-akhir film menggunakan dimensi ritmis dipercepat. Cutting film tentu saja menyesuaikan irama film, percampuran antara cutting lambat dan cutting cepat. Tidak banyak closeups atau detail shot pada film ini. Komposisi rata-rata menggunakan wide shot.

Setiap teknik yang digunakan dalam pembuatan karya audio visual ini berkontribusi dalam pembangunan mood, arti dan sensai estetika dalam film ini. Contohnya seperti penggunaan cahaya yang suram dan cutting film yang lambat menciptakan suasana kerinduan yang mencekam.

Salah satu statement dari sang seniman mengenai karya audio visual ini adalah sebagai berikut :

"Film ini terinspirasi oleh cerita para TKI. Bertahun-tahun  mereka kehilangan komunikasi dengan keluarganya. Ada beberapa di antara mereka yang baru dapat bertemu setelah mereka tua. Bahkan beberapa di antara mereka yang menjadi gelandangan.

Lalu bagaimana dengan keluarga yang mereka tinggalkan? Tidak ada kabar dan berharap mendapat kabar dari orang yang mereka cintai. Hari demi hari.

Melalui film ini, saya ingin memotret kehidupan seorang ibu yang sedang menunggu kepulangan anaknya. Dan bagaimana penantian dan kenangan bersama anaknya pada akhirnya menciptakan bayang-bayang baginya."

Dari hasil deskripsi dan analisa tadi, ditambah dengan statement dari sutradara, dapat diketahui bahwasanya tujuan dari pembuatan karya audio visual ini adalah untuk memotret sebuah realita kehidupan. Pemilihan teknik pembungkusan karya, dilandasi oleh realitas yang terjadi dan prefensi dari seniman.

Semalam anak kita pulang menyuguhkan kisah kerinduan seorang ibu dan anaknya yang tidak kunjung pulang. Pengemasan film ini dibuat realis dengan menekankah pada tokoh ibu, dan anak yang ternyata hanya imajinasi dari sang ibu semata. Teknik-teknik yang digunakan dalam pengemasan film ini tepat, cukup, dan seimbang . Contohnya pada penggunaan shot dinamis dan statis dengan proporsi 50:50 membuat film ini mengalir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline