Lihat ke Halaman Asli

Asal Mula Es Kolang-Kaling

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13402601581198617373

Es kolang-kaling, rasanya yang manis dan menyegarkan sangat enak untuk dinikmati, apalagi jika diminum dalam kondisi cuaca yang panas. Biasanya minuman ini akan lebih banyak kita jumpai ketika bulan puasa. Pada bulan ini minuman yang telah lama dikenal oleh masyarakat secara luas, menjadi salah satu menu favorit banyak orang ketika berbuka puasa. Kalau es kolang-kaling telah banyak dikenal secara luas oleh masyarakat, namun bagaimana dengan asal-usulnya, apakah juga telah banyak dikenal secara luas oleh masyarakat?.

Ternyata, kolang-kaling merupakan salah satu produk yang berasal dari sebuah pohon yang bernama aren. Selain menghasilkan kolang-kaling, hampir semua bagian atau produk tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akar pohon ini dapat dimanfaatkan untuk obat tradisional, batangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bagunan ataupun peralatan, dan daunnya digunakan sebagai pembungkus makanan.

Aren termasuk suku Aracaceae (pinang-pinangan). Batangnya tidak berduri, tidak bercabang, tingginya dapat mencapai 25 meter dan diameter pohon dapat mencapai 65 centimeter. Secara fisik, pohon aren hampir mirip dengan pohon kelapa. Perbedaannya, jika pohon kelapa batang pohonnya bersih (pelepah daun yang sudah tua mudah lepas), sebaliknya batang pohon aren kelihatan ngeres dengan berbalut ijuk karena pelepah daun yang sudah tua sulit lepas dari batangnya. Karena itu, biasanya batang pohon aren ditumbuhi oleh banyak tanaman jenis paku-pakuan.

Kolang-kaling merupakan produk yang berasal dari inti biji buah aren yang setengah masak. Tiap buah aren mengandung tiga biji buah. Buah aren yang setengah masak, kulit biji buahnya tipis, lembek dan berwarna kuning. Inti biji (endosperm) berwarna agak bening dan lembek. Endosperm inilah yang diolah menjadi kolang-kaling.

Untuk membuat kolang-kaling, dua cara yang biasa digunakan adalah: (1) Membakar buah aren dengan tujuan agar kulit luar dari biji dan lendir yang menyebabkan rasa gatal pada kulit dapat dihilangkan. Biji-biji yang hangus dibersihkan dengan air sampai dihasilkan inti biji yang bersih. (2) Merebus buah aren dalam belanga/kuali sampai mendidih selama 1-2 jam. dengan merebus buah aren ini, kulit biji menjadi lembek dan memudahkan untuk memisahkannya dengan inti biji. Kemudian, inti biji dicuci berulang-ulang sehingga menghasilkan kolang-kaling yang bersih.

Agar kita dapat terus menikmati segarnya kolang-kaling, maka kewajiban kita untuk peduli terhadap kelestarian hutan karena secara umum pohon aren tumbuh subur di dalam kawasan hutan. Semoga dengan pengetahuan sederhana tentang asal mula kolang-kaling ini, bisa menambah kenikmatan kita saat menyantap es kolang-kaling bersama keluarga atau teman-teman.

Bagaimana sobat, kapan terahir menikmati es kolang-kaling?.

Redaksi NoerDblog

:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline