Hujan deras di malam hari membangunkan tidur lelap seorang wanita tua. Dinyalakannya lampu kamar, kemudian ia pergi ke kamar sebelah. Dan yap benar saja dugaannya, laki-laki penghuni kamar itu sudah tidak ada, entah pergi kemana.
Wanita tua itu tidak mengkhawatirkan atau pun mencarinya, karena ia yakin laki-laki itu pasti pulang, meski tak tahu kapan.
Siang harinya, ketika matahari tepat di atas kepala, wanita tua itu mendapati seorang lelaki muda yang sedang menonton TV. "Eh, sudah pulang?" tanya wanita tua itu.
Kemudian lelaki itu bergegas menghampirinya dan mencium tangannya sembari menjawab, "Udah dari jam 11 tadi."
"Sudah makan belum? kalau belum, makan dulu sana, lalu istirahat! Pasti semalem gak tidur." titah wanita tua, dibalasnya perintah tersebut dengan pelukan dan tanpa sepatah kata pun.
***
Raayan Zain, lelaki muda 20 tahun yang kesibukannya mencari kerja dan merepoti wanita tua, neneknya. Sudah sekitar 5 tahun Raayan tinggal dengan neneknya, dan sudah 5 tahun itu juga nenek tidak bisa menikmati masa-masa tuanya, tapi hal itu bukanlah masalah bagi nenek.
Raayan tinggal bersama nenek ketika umurnya 15 tahun. Saat itu Ibu Raayan memilih pergi dari rumah dan meninggalkan suaminya dengan membawa Raayan. Ingin hidup tenang katanya.
Bagi sang Ibu, suaminya hanyalah penghancur kehidupannya. Ia sudah berusaha mempertahankan rumah tangganya itu, tetapi sayang, suaminya terlalu tidak tahu diri. Bahkan Raayan pun membencinya.
Bagi Raayan orang tua bukanlah Ayah dan Ibu, melainkan Ibu dan Nenek. Ibu adalah manusia terhebat di muka bumi ini. Ibu memang manusia, tetapi hatinya malaikat.
Tak ada seorang pun yang bisa menggantikan posisi ibunya, bahkan neneknya sekalipun. Bukan berarti Raayan tidak menyayangi neneknya. Nenek tetap memiliki tempat di hati Raayan, tetapi tetap ibulah yang paling spesial.