Lihat ke Halaman Asli

Persekusi Pemerintah vs Persekusi masyarakat

Diperbarui: 6 Juni 2017   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jadi Presiden jangan terlalu norak deh. Masak org2 yg gak sejalan dg dia terus dikriminalisasi.

Saya banyak mengeritik pak Harto, tapi gak pernah ditangkap. Sy banyak mengeritik SBY Budiono jg gak pernah ditangkap atau dikriminalkan. Malah kata2 sy banyak digunakan oleh SBY Budiono, bukan saja kritikan itu diterima, tapi juga frase kalimat dalam tulisan sy, mereka gunakan di bahasa sehari2 mereka. Sy gak tahu apa mereka baca tulisan sy atau itu cuma bisikan penasehatnya. Tapi begitu tulisan sy muncul di kompasiana.com besoknya "bahasa" yg digunakan oleh sby budiono memggunakan tulisan sy di kompasiana.,
sy pernah juga mengeritik p Harto di koran daerah Sriwijaya Post. Kasdam setempat menelpon redaksi koran tsb. Siapa tuh Nur Tjahjadi?

Waktu itu sy nulis, Kultus Individu Ibarat berlindung di sarang Laba2, QS 29 al Ankabut.. Kasdamnya sekarang sdh jd Menhan lho hehe...

Besok2 nya tulisan sy gak dimuat dlm waktu 2 minggu. Tulisan berikutnya lancar lagi , hampir setiap minggu muncul di koran tsb.

Sy sering mengeritik pemerintah lewat "Mimbar Jumat", bahkan sering ditelpon minta artikel ttg topik sesuatu yg lagi hangat utk dimuat keesokan harinya. Sy nulis di Sripo dari mulai honornya cuma Rp 7500, terakhir nulis honornya 150.000 th 2008. Sekarang mgkn sdh lebih besar.

Ada lagi istilah baru "Persekusi".
Mendadak sontak semua tokoh mengutuk tindak tanduk persekusi. Termasuk juga SAS yg baru saja menuduh bahwa mesjid Salman ITB sbg radikal. Kontan bocah bocah mahasiswa itb mempersekusi SAS. Nggak digebukin sih....cuman disuruh minta ttd di atas meterai 6000 perak.... Beuh maluuu nyeerr...secara dia kan ketua pbnu... Dipersekusi sama bocah mahasiswa....
Sebetulnya, persekusi ada yang memberi contoh tuh....oknum aparat yg gebukin ust Siyono sampai...sniper yg menembaki rumah HRS....nggak ada tuh yg ribut...
Tetapi krn persekusi itu dilakukan oleh bocah fpi (ternyata pelakunya bukan dari fpi),...lsg diblow up...dibilang barbar....padahal cuman digaplok doang dikit sama disuruh ttd nggak ngulangin perbuatannya....
Nah lbh barbar mana tuh???
Sudah lah umat islam jangan dimusuhi melulu....nanti giliran pilkada, pileg, pilpres....butuh lue yaa sama orang islam... Yang tadinya benci sorban jadi pada bersorban. Benci pak Haji jadi pada pakai topi haji....

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline