Lihat ke Halaman Asli

Max Sopacua: Pemilihan Lurah Saja Butuh Dana, Apalagi Kongres...

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemarin pagi TV One mewawancarai Max Sopacua, salah seorang Ketua DPP Partai Demokrat.  Max yang dua hari terakhir ini selalu muncul mewakili Partainya, kemarin pagi keceplosan, akibat pancingan pewawancara dari TV swasta itu.  Wawancara melalui telpon sempat terputus, walau akhirnya tersambung lagi.  Wawancara tentang aliran dana 170 milyar yang dikucurkan oleh Nazaruddin untuk kepentingan pemenangan Anas.  Apakah Max percaya (setuju) dengan informasi dari Nazaruddin yang mengalirkan dana 170 milyar.  Max yang saat pemilihan ketua umum partai demokrat itu tak mendukung Anas, langsung saja menjawab.  Kata Max, pemilihan lurah saja butuh dana, apalagi kongres, pasti butuh dana lebih besar lagi.  Ow jadi pak Max setuju bahwa Nazaruddin memang telah mengucurkan dana itu untuk pemenangan anas urbaningrum sebagai ketua umumnya.  Bukan begitu, saya tak bilang begitu.  Saya katakan tadi bahwa calon lurah saja butuh dana untuk menang.  Apalagi calon ketua umum Partai di kongres.  Jadi pak Max setuju bahwa Kelompoknya Anas pakai uang untuk menang.  Saya tidak tahu, saya tidak mendukung Anas, saat pemilihan ketua umum partai demokrat, saya ada di kubu lain, kata Max Sopacua.

Isi SMS Nazaruddin yang menyatakan bahwa ia mendukung kelompok Anas untuk pemenangannya butuh dana 170 milyar.  Bahkan kubu Andi Malarangeng juga dikucurkan dana oleh Nazaruddin.  Ini dilakukannya untuk jaga2 siapa tahu Anas kalah, masih ada cadangan untuk mendekati kubu yang menang.  Anas Urbaningrum sudah membantahnya.  Andi Malarangeng juga sudah membantah bahwa ia tak terima uang dari Nazaruddin.  Tapi Alitran dana sebanyak 119 kali dari rekening Nazaruddin hasil temuan KPK tak menjelaskan secara rinci, kepada siapa saja, Nazaruddin telah mentransfer uang sebesar 170 milyar itu.

Saya jadi berpikir, apakah kasus Prita Mulyasari yang tiba2 menyeruak ke permukaan ini untuk mengalihkan perhatian publik dari krisis partai demokrat atau....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline