[caption id="attachment_298019" align="alignright" width="256" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Polisi Malaysia akhirnya dipenjara enam bulan karena menyerang wasit Indonesia, ketika sedang bertugas di Malaysia tiga tahun lalu, demikian The Star melaporkan hari ini. Empat polisi yang dijatuhi hukuman enam bulan penjara masing-masing karena telah menyerang seorang warga Indonesia, yang menjadi wasit untuk kejuaraan karate, tiga tahun lalu itu adalah : Abdul Aziz Shamsudin 23, Adi SEBI 35, Helmi Hussanie Sukri 24 dan Mohd Dzulhaffiz Che Zainal 45 didakwa dengan sengaja melukai Donald Peter Luther Kolopitha di sepanjang jalan di luar sebuah asrama Universiti Sains Islam Malaysia di Nilai sekitar jam 02:00 dini hari pada tanggal 24 Agustus 2007. Kolopitha, yang saat itu berada di Malaysia dengan tim karate Indonesia, adalah wasit pada Kejuaraan Karate Asia Kedelapan yang diadakan di "Nilai Indoor Stadium". Hukumannya juga disahkan oleh Hakim Alis Mas di pengadilan Jakarta, hari Kamis. Mereka didakwa dengan Pasal 323 KUHP, yang membawa hukuman penjara maksimum satu tahun dan denda RM2, 000. Pada saat itu, pemukulan tersebut telah memicu demonstrasi anti-Malaysia di beberapa kota di Indonesia. Dalam laporan polisinya, Kolopitha mengklaim bahwa dia saat itu baru akan makan malam sekitar jam 02:00 pagi ketika sebuah van putih tiba-tiba berhenti di dekatnya dan empat pria keluar serta mendorongnya ke dalam kendaraan. Ia menyatakan bahwa ia diborgol dan dipukuli. Diduga bahwa para penyerang itu mengambil paspor, dompet, jam tangan dan uang. Dia diduga menderita luka pada dada dan perut dan hanya satu jam kemudian dikirim ke Rumah Sakit Tuanku Ja'afar. Kolopitha mengklaim ia melawan empat orang sekaligus saat ia mengira mereka itu adalah perampok. Empat polisi tadi telah menuduh bahwa Kolopitha bersikap curigaan dan berusaha meninju mereka serta berusaha melarikan diri ketika ditanya. Kasusnya sudah lama, tiga tahun yang lalu, tapi baru sempat diadili dan dihukum sekarang, nggak apa-apalah, yang penting siapa yang salah ya harus dihukum, begitu ya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H