Lihat ke Halaman Asli

Menggapai WCU, Harus Go Internasional

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

UPSI Tanjung Malim, berusaha menggapai WCU, walau masih jauh, tapi ada usaha ke arah itu, dengan merekrut tenaga pengajarnya dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman,  Australia, Korea Selatan,  Arab Saudi, Iran , Irak, termasuk juga Indonesia. Begitu juga Pelajarnya banyak yang berasal dari Korea, Cina, negara2 Arab dan juga Indonesia  (Gambar saat konvokesyen beberapa hari yang lalu, 13 Oktober 2010). Untuk menggapai World Class University (WCU), maka sebuah universitas harus berani "go internasoinal".  Pengajar dan mahasiswanya harus banyak mengikut sertakan pengajar dan mahasiswa dari luar negara, tulisan2 dari universitasnya  harus banyak disitir orang sedunia, websitenya harus banyak di link oleh pengguna di seluruh dunia, alumninya harus menyebar ke seluruh dunia, hasil risetnya juga mendunia, banyak inovasi dan kreasi baru tercipta, Jadi Universitas harus "gaul" secara internasional. Perhatikan kriteria untuk mencapai WCU di bawah ini :

Semua kriteria itu menuntut sebuah universitas untuk mendunia.  Jadi Univesitas yang hanya main di lokal, sangat sulit untuk menembus 100 dunia. Yang perlu disiapkan adalah mental para pengelola dan seluruh stafnya.  Sekarang ini, kalau ada dosen/ staf pengajar yang menjalin kerja sama dengan pihak luar, ada semacam iri hati dari sebagian staf yang tak mampu menjalin kerja sama ke luar negeri.  Bahkan staf yang berusaha menjalin kerja sama ke luar negeri akan langsung dicap sebagai tidak loyal atau penghianat bangsa,  Jika memang mau menggapai WCU, lupakan pikiran cupet seperti ini. Yang namanya Universitas, memanglah harus mendunia (univers), kalau masih cupet berarti dia bukan univers.  Jadi wajar saja kalau untuk menggapai WCU hanyalah impian, seperti menggapai fatamorgana, seperti yang sudah ditulis pak KK, beberapa hari yang lalu. Mungkin karya2 kita belum mampu bersaing dengan dunia internasional.  Tapi usaha itu bisa dimulai dengan membuat website yang dapat diakses ke seluruh dunia.  Dengan begitu, akan banyak mahasiswa dari luar negara akan mendaftar.  Jalinlah kerjasama2 penelitian, kerjasama pertukaran dosen, pertukaran pelajar secara internasional. Yang paling penting adalah jangan memusuhi kawan2 yang sudah berusaha menjalin kerjasama dengan pihak asing.  Jangan berpretensi negatif dengan menyatakan tidak loyal dan penghianat bangsa jika ada kawan yang coba menjalin kerja sama dengan pihak asing.  Jangan bertindak seperti katak yang bersembunyi di bawah gayung. Karena semua kriteria itu banyak melibatkan pihak asing (secara internasional), maka jangan malu2 untuk menjalin kerja sama itu.  Kita tidak bisa hidup sendirian tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak luar.  Bahkan untuk tersenyum saja kita perlu orang lain.  Bayangkan kalau kita harus tersenyum sendirian juga, bukan WCU yang didapat.  Tetapi kita harus ke WC untuk dapat senyum bersendirian...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline