(Foto : Dari Google image) Menangkis kritikan Adjie Suradji yang anggota TNI-AU itu, Presiden Susilo Bambang Yudoyono menyatakan bahwa orang yang mengeritik dirinya belum tentu dapat bekerja dengan lebih baik. Berilah kesempatan dan dukungan kepada orang yang sedang memimpin dan diberi amanah, niscaya pembangunan negeri ini akan menjadi lebih baik. Seperti diketahui, Adjie mengeritik bahwa SBY kurang berani melakukan perubahan, tidak seperti yang dilakukan pendahulunya, yakni Soekarno, Soeharto, Habibie, Gusdur, dan Megawati. Kondisi korupsi saat SBY memerintah saat ini justru merata-rata dan terjadi dimana-mana. Meskipun demikian, SBY akan tetap menjalankan tugas sebagaimana yang telah diamanahkan oleh rakyat. Namun SBY meminta agar semua pihak untuk tidak saling menyalahkan, mengecam, mengeritik dan melecehkan. Kritik yang tidak membangun akan berdampak negatif bagi pembangunan bangsa, katanya. Presiden SBY juga meminta agar semua warganegara bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Maknanya, kita jangan hanya pandai mengeritik, karena biasanya orang yang mengeritik itu belum tentu kerjanya baik. Dukung saja pemerintahan SBY ini, berikanlah kesempatan untuk bekerja dengan baik. Sementara itu, Heru Lelono dari Staf Kepresidenan bidang informasi menyatakan bahwa pernyataan Adjie itu adalah pernyataan yang salah, bahwa korupsi sudah merajalela itu tidak benar. Korupsi yang sekarang adalah warisan korupsi jaman-jaman sebelumnya. "Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu justru konsisten dalam memberantas korupsi. Salah satu upaya tersebut adalah membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Kasus korupsi yang terungkap oleh Satgas sekarang ini adalah kasus korupsi yang terjadi di masa lalu". Pada saat yang sama, Heru Lelono juga menyayangkan kritik yang dilontarkan Adjie terkait masalah kepemimpinan. "Tidak ada dalam etika TNI aktif untuk melontarkan kritikan. Di TNI itu ada insubordinasi. Dalam militer, bila prajurit TNI melakukan itu, maka sudah tidak ada lagi garis militer di TNI".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H