Lihat ke Halaman Asli

Nikmat Iman dan Nikmat Sex,...

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap saat kita diberikan nikmat yang sangat besar oleh Sang Pencipta,  Kalau ada yang coba2 mau menghitung nikmat2 yang sudah diberikan oleh Tuhan Seru Sekalian Alam, maka tak ada yang mampu untuk menghitungnya.

Tuhan telah berikan nikmat hidup, nikmat kesehatan, nikmat makan dan minum, nikmat berkeluarga (termasuk nikmat sex didalamnya), nikmat harta benda kepada semua mahluk, termasuk manusia, apakah ia beriman atau tidak, tetap Tuhan berikan nikmat kehidupan didunia ini tanpa pilih kasih.  Bahkan kadang2 Tuhan berikan nikmat dunia ini lebih banyak kepada orang2 yang tidak beriman ?

Mengapa ?

Karena di mata Tuhan, kenikmatan hidup di dunia ini tak ada artinya, tiada bernilai, bahkan lebih rendah nilainya dibanding sayap nyamuk.  Wallahu alam bi sawwab...  Kalau saja dunia ini ada nilainya, maka setetes air pun tidak akan diberikan kepada orang yang tidak beriman.  Sehirup nafas oksigen pun tak akan diberikan kepada mereka yang tak beriman.  Itulah sifat Tuhan Ar Rahman, diberikan kepada semua mahluk yang ada di dunia dan di seluruh alam.  Bahkan kepada Syetan dan Iblis yang sangat durhaka pun  juga masih diberikan nikmat2 itu.  Begitu pula kepada Malaikat yang sangat taat.

Pendek kata, semua mahluk yang ada didunia ini sudah dijamin akan dapat nikmat2 itu.  Pengangguran masih dijamin dapat makan, dapat sehat, dapat kawin, dapat anak dapat rejeki dan segala yang diperlukannya.  Pernah suatu saat, Nabi Musa bertanya kepada Tuhan, bagaimana cara Dia memberikan rezeki kepada semua mahluk dimuka bumi ini ?  Lalu Tuhan perintahkan Musa untuk membelah sebuah batu besar.  Batu dibelah, ada batu, dibelah lagi ada batu lagi, sampai pada belahan yang ketujuh masih ditemukan batu lagi, dan terakhir ketika batu dibelah sekali lagi, ada seekor ulat kecil sedang makan dayn hijau yang segar.  Begitulah cara Tuhan memberi rejeki kepada sesiapa saja yang hidup, ada jaminan untuk dapat bagian rejeki itu.  Masing2 sudah ada bagiannya sendiri2.

Beda dengan nikmat iman yang hanya diberikan kepada orang2 tertentu saja.  Beda dengan nikmat keperluan untuk hidup di dunia.  Kalau nikmat dunia sudah ada jaminan, maka nikmat iman harus diusahakan, harus dicari, kalau sudah dapat pun harus dijaga, harus dipelihara, jangan sampai terlepas, karena banyak yang mengintai untuk merampas iman yang sudah kita dapatkan ini.  Termasuklah syetan, iblis dan konco2nya baik yang berupa manusia atau jin.  Apa ada setan berbentuk manusia ?  Ya ada aja.  Mungkin cantik dan ganteng, atau juga jelek dan buruk rupa.

Sedangkan nikmat sex hanya sebagian kecil saja dari nikmat kehidupan di dunia.  Nikmat hidup di dunia hanya sebentar rata2  60-70 tahun, atau ada yang lamaan sampai 100 tahun atau bahkan lebih.  Nikmat sex hanya sekejap saja, cret...cret...lepas tu sudah... begitu singkat kan...

Nikmat iman akan sampai berterusan hingga kita di kubur, di alam barzakh, di padang mahsyar, di shirat, dan di surga,....

Iman harus diusahakan, ia tak dapat percuma atau gratis begitu saja.  Sama seperti sepiring nasi, harus ada usaha untuk tanam padi, selepas itu padi dipisah tangkainya menjadi gabah, gabah kulitnya dibuang menjadi beras, beras dicuci dan ditanak, baru jadi nasi.

Sama seperti nasi, maka untuk dapat iman juga harus usaha, bagaimana caranya ?

Ikuti saja tulisan saya terus hehe...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline