Lihat ke Halaman Asli

Mengumpulkan Orang-orang Pintar yang Ada di LN untuk Membenahi Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu,  Duta Besar Republik Indonesia, pak Da'i Bachtiar mengundang dosen2 dan peneliti2 Indonesia yang bekerja di Malaysia untuk bersilaturahmi. Tadinya, silaturahmi ini dimaksudkan untuk memikirkan bagaimana membenahi Indonesia dari Luar Negeri, tapi diskusinya malah menjalar-jalar tentang masalah2 yang dihadapi dosen2 dan peneliti2 Indonesia.  Masalah mereka umumnya adalah masalah pendidikan anak2 mereka. Padahal sebelumnya saya sudah siap2 dengan ide2, tapi pas sampai di sana tiba2 ide itu hilang, setelah mendengar keluhan para dosen dan peneliti yang diundang pak Dubes. Sebetulnya, ide mengumpulkan orang2 pinter yang ada di Luar Negeri itu berasal dari pak SBY, Presiden RI yang sangat kita cintai itu Lho....hehehe... Lalu pak Da'i memulai dengan mengadakan silaturahmi bersama para dosen dan peneliti yang bekerja di Malaysia.  Sementara itu mereka yang bekerja dari negara2 lain, selain Malaysia, juga sudah mulai saling kontak. Nah Jumat tanggal 18 Juni 2010 ini ada undangan lagi dari pak Dubes, walaupun undangan hanya melalui salah satu komentar dari seorang kompasianer yang baca tulisan saya kemarin, tapi oke lah, daripada tidak diundang.   Kalau diundang, artinya kan kita masih dianggap orang pinter, hihihi, walaupun kadang2 keminter (sok pinter), tapi ya biarlah namanya juga anak2, lagi lucu2nya kan, hahaha... Ini beberapa gambar dari silaturahmi yang lalu, Gambar 1.  Duta Besarnya bukan yang ini, yang ini mah kompasianer juga, yang belajar mosting di kompasiana sama saya, sekarang malah lebih ngejosh dari gurunya, hahaha,... Andika gitu Loh,.. Gambar 2.  Nah ini baru pak Dubesnya, bukan yang tengah lho ya, hehehe....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline