Foto dari Google Beberapa jam sebelum tanding, pelatih Malaysia Datuk Misbun Sidek sempat sesumbar bahwa tim nya akan mengalahkan cina 3-2. Pasti saja, Pelatih Cina Li Yongbo sempat ciut juga dibuatnya. Perang urat syaraf itu dilakukan setelah Indonesia menaklukkan Jepang 3-1. Bahkan, kalau Malaysia menang lawan Cina, Malaysia akan merebut kembali Piala Thomas yang terakhir kali direbutnya tahun 1992 itu. Tahun 1992 Malaysia mengalahkan Cina di semifinal dan memukul Indonesia di final juga dengan 3-2. Yongbo yang tadi malam mengenakan kaus warna pink (merah muda), mukanya nampak tegang, saat Lin Dan tengah bertanding dengan Chong Wei. Dua kali dada Chong Wei kena smash oleh kok LIn Dan, tetapi ekspresi wajah Yongbo tetap tegang. Bersorak, berdiri dari bangkunya, mengangkat kedua tangannya, tanpa senyum, tegang sekali... Begitu juga ketika Chong Wei balas men smash kepala anak buahnya, tidak ada gelak tawa atau marah. Sepanjang 122 menit, tiga partai yang diselesaikan oleh Cina tanpa satu set pun diberikan kepada tim Malaysia, muka Yongbo tetap tegang. Setelah pertandingan selesai, Yongbo barulah angkat bicara. Keciutannya berubah jadi sumringah. Basa basi campur sinis keluar juga dari mulutnya. Pemain2 Malaysia sudah bermain bagus, tetapi Cina memang punya kelas tersendiri, katanya dengan som-som. Secara khusus ia memuji pemainnya sendiri, yang mentalnya begitu kuat diejek2 penonton Malaysia yang sudah agak kelewatan meledek pemain Cina, tidak mempengaruhi permainannya. Untuk menang, memang selalu ada tekanan. Begitu juga dengan tim Cina sebagai Juara bertahan, tentu semua negara bernafsu untuk mengalahkan tim kami, begitu kata Yongbo. Li Yongbo, yang dikenal sebagai "pelatih para juara", memang selalu bicara apa adanya. Ketika baru tiba di bandara KLIA, ia mengatakan bahwa Malaysia bukanlah tim yang sulit untuk dikalahkan. Ini, ia sudah buktikan dengan mengalahkan Malaysia dengan dua set semua. Tetapi, sebagai manusia, Yongbo ciut juga kalau digertak... Sebagai pelatih kontroversial, ada yang patut ditiru dari Li Yongbo, ia sangat mencintai pemain2nya. Anda tak dapat menjadi pelatih yang baik, tanpa anda mencintai pemain anda. Begitu ya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H