Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Sistem "Student Centered" Membuat Pelajar Jadi Kreatif

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

(Gambar dari Google) Ketika ibu saya mengajarkan kakak saya, saya dan adik-adik tentang pelajaran sekolah di rumah, sebetulnya ibu saya sudah menerapkan sistem "student centered".  Kami anak-anaknya dibiasakan belajar tentang pelajaran sekolah yang belum diajarkan di sekolah, minimal sehari sebelumnya.  Jadi, ketika guru mengajar di kelas, kami sudah paham apa yang diajarkan.  Dengan cara ini kami 11 bersaudara menjadi sarjana semua.  Padahal waktu itu ibu hanya sendirian membesarkan kami.  Sebab ayah meninggal saat kami masih kecil-kecil.  Saya sendiri waktu itu baru 12 tahun (tahun 1973). Sistem pembelajaran "student centered" sekarang dikembangkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, beberapa negara Eropa, Singapura, dan Malaysia juga mulai mengenalkan cara ini. Sistem "student centered" intinya adalah sebagai berikut : 1.  Pelajar / Mahasiswa harus Active Learning, involved in talking, listening, writing and reading. 2.  Terjadi social interaction dialog 3.  Terjadi self directed learning

4.  Guru/ Dosen/ Pensyarah  hanya jadi fasilitator saja, berikan materi pelajaran 5-10 persen, selebihnya pelajar / mahasiswa suruh cari, di perpustakaan, internet, jurnal, buku dll terus dipresentasikan…. ditanggung murid2 menjadi lebih kreatif.  Dosen/ pensyarah/ guru juga jadi nggak ngantuk...

5.  Tapi yang no 4 tuh efektif kalo mhs nya sudah semester 7, kalo murid SMP, mungkin variasinya aja di tambah,  misalnya putar video yang scientific, supaya murid2 jadi tambah wawasan dan lebih kreatif.

6.  Tugas utama guru membuat suasana kelas lebih “hidup”, kalau murid2 nya mengantuk, berarti guru, dosen, pensyarah nya yang salah.

7.  Kalau guru atau  dosen/ pensyarah nya yang mengantuk berarti yang salah siapa ya ?

Itu tadi adalah bagian dari PROBLEM BASED LEARNING :  Pembelajaran Berbasis Masalah ….

yang juga merupakan "student centered", yaitu pelajar yang menjadi pusat, bukan guru/ dosen/pensyarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline