Lihat ke Halaman Asli

Nur TitanJillah

karyawan swasta/staff admin/PT. Jinss buana textile

Inflasi yang terjadi akibat COVID-19 dan Perang Rusia-Ukraina

Diperbarui: 19 Juni 2023   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Opini ini di tulis oleh Nur Titan Jillah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi S1 Akuntansi, Unversitas Pamulang

Opini : Inflasi yang terjadi akibat COVID-19 dan Perang Rusia-Ukraina


Inflasi yang terjadi akibat COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina adalah masalah serius yang perlu diperhatikan. Dua peristiwa ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan dan telah menyebabkan naiknya tingkat inflasi di banyak negara.

Pertama-tama, pandemi COVID-19 telah mengganggu kegiatan ekonomi secara luas di seluruh dunia. Lockdown, pembatasan perjalanan, dan penutupan bisnis telah menghambat produksi dan distribusi barang dan jasa. Hal ini mengakibatkan penurunan penawaran barang dan jasa, yang pada gilirannya menyebabkan kenaikan harga. Selain itu, pengangguran dan pengurangan pendapatan juga telah mengurangi daya beli masyarakat, sehingga permintaan terhadap barang dan jasa menurun. Kombinasi penurunan penawaran dan permintaan ini dapat mendorong inflasi.

Kedua, perang Rusia-Ukraina telah menciptakan ketidakpastian geopolitik yang meluas. Ketidakstabilan politik dan kekhawatiran akan eskalasi konflik dapat mengganggu pasar finansial dan perdagangan internasional. Sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia juga dapat berdampak pada inflasi global. Kenaikan harga minyak dan komoditas juga sering kali terkait dengan konflik geopolitik, yang dapat mendorong inflasi secara keseluruhan.

Inflasi yang tinggi dapat berdampak negatif pada perekonomian dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Meningkatnya harga-harga barang dan jasa dapat mengurangi daya beli masyarakat, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesenjangan sosial. Masyarakat dengan pendapatan terbatas akan menjadi lebih rentan terhadap inflasi karena daya beli mereka menurun.

Untuk mengatasi inflasi yang disebabkan oleh COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina, langkah-langkah penting harus diambil. Pemerintah perlu menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati untuk menjaga stabilitas harga. Selain itu, upaya untuk memulihkan kegiatan ekonomi yang terganggu harus didorong dengan memfasilitasi investasi, memberikan dukungan kepada sektor yang terdampak, dan meningkatkan akses ke pendidikan dan pelatihan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi atau konflik.

Dalam situasi ini, kerja sama internasional juga sangat penting. Negara-negara harus bekerja sama untuk mengurangi ketidakpastian geopolitik dan mencari solusi damai terhadap konflik. Melalui dialog dan diplomasi, upaya dapat dilakukan untuk mengurangi ketegangan yang berdampak pada stabilitas ekonomi global.

Secara keseluruhan, inflasi yang terjadi akibat COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina adalah tantangan yang memerlukan respons serius. Diperlukan langkah-langkah pemerintah yang berhati-hati dan kerja sama internasional yang kuat untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah dampak negatif jangka panjang pada perekonomian dan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline