Lihat ke Halaman Asli

Wartawan Bangkotan

Akun ke-2 setelah NUR TERBIT tak bisa dibuka 🙏

Yang Unik Dari Coto Makassar

Diperbarui: 2 Februari 2025   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berburu kuliner Coto Makassar (foto ilustrasi YouTube channel Nur Terbit)

BERBURU COTO MAKASSAR HINGGA KE KOTA DAENG - By Nur Terbit

Apa beda COTO dengan SOTO? Inilah yang membedakan COTO di Makassar Sulawesi Selatan dengan SOTO di tempat lain. Kalau SOTO bahan bakunya dari daging SAPI, kalau COTO di Makassar dari daging CAPI

Teman saya yang pengelola kuliner, masakan dan kue khas Makassar menambahkan: Kalau SOTO, katanya, makannya pakai SENDOK. Kalau COTO makannya pakai CENDOK

Tak mau kalah, saya timpali. Kalau SOTO pakai MANGKOK. Kalau COTO pakai CANGKOK  


Ada cerita lain tentang COTO. Di Mandai, Sudiang tempat kelahiran saya, dulu ada anak muda yang namanya SAKKA COTO. Nama aslinya Sakka.

Tapi karena orang tuanya adalah penjual COTO Makassar, maka dia lebih dikenal dengan panggilan SAKKA COTO. Maksudnya Sakka yang bapaknya jual COTO

Lain lagi waktu masih kuliah. Biarpun isi kantong pas-pasan -- maklum mahasiswa yang masih menggantungkan uang jajan kiriman wesel pos orang tua di kampung -- sarapan atau makan siangnya tetap COTO.

Kebiasaan di warung sehabis makan COTO, penjualnya bertanya. Makan berapa? "Dua Lima (2-5)". Maksudnya 2 mangkuk COTO dengan 5 ketupat.

Giliran mahasiswa yang ditanya, dia jawab, "Lima Kosong (5-0)". Maksudnya 5 ketupat, COTO hanya kuahnya tidak pakai daging, jadi dihitung kosong. Hanya bayar ketupatnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline