Lihat ke Halaman Asli

Nur Taufik

Blogger - Guru

Perjalanan Membangun Lembaga Al-Qur'an di Tengah Perkotaan

Diperbarui: 20 September 2023   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi

Bapak Dulchaeri atau bisa disapa dengan haji dul seorang pria berkelahiran Pemalang Jawa Tengah yang memiliki sebuah impian mulia yaitu membangun Yayasan Al-Qur’an yang full beasiswa bagi semua kalangan.

Beliau mengakui bahwa cita-citanya untuk membangun sebuah lembaga Al-Qur’an adalah impian sejak lama, namun hal itu belum kunjung terlaksana lantaran beliau belum begitu mengerti cara dan bagaimana membangun sebuah yayasan pendidikan berbasic Al-Qur’an.

Lalu inovasi dan ide muncul disaat pandemic covid-19 kemarin yang mengharuskan salah satu anak prempuannya yang sedang mondok disebuah pesantren dipulangkan untuk melakukan pembelajaran secara daring atau online, dan kebetulan ketika  sang anak sedang menyetorkan hafalannya dengan menggunakan handphone, beliau melihat sang anak ternyata dapat tetap melakukan setoran hafalannya walaupun kondisi yang tidak tatap muka atau bertemu secara langsung, lalu pada saat yang bersamaan terbesitlah ide untuk membuat lembaga Qur’an dengan metode daring atau virtual.

Dengan sigap beliau langsung menghubungi Ustadz Rendi salah satu guru anaknya dipesantren dan berbincang mengenai progres yang akan ia buat, dengan persetujuan dan dukungan dari ustadz Rendi tak lama kemudian sang Ustadz lalu mengabari ketiga sahabatnya yaitu Ustadz Nurdin dan Ustadz Ismail dan ustadzah Safitri untuk kemudian berdiskusi tentang perencanaan lembaga Qur’an yang dicetuskan oleh bapak Dulchaeri.

foto ketika proses KBM secara daring / virtual. Sumber gambar instagram btqauliajakarta.

Setelah berbincang dan berdiskusi dengan cukup matang maka kemudian perencanaan progres tersebut akhirnya trealisasikan, dan berdirilah sebuah lembaga Al-Qur’an dengan system virtual bernama BTQ Aulia yang berlokasi di Jalan Sabeni Tanah Abang Jakarta Pusat. Kemudian berlangsunglah KBM secara daring yang berjalan hingga setahun lamanya untuk beragam kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua atau dewasa sampai masa pandemi covid-19 berakhir.

foto anak-anak penerima santunan dari para munfiqin.  Sumber gambar dokumentasi pribadi.

Karena langkah demi langkah yang beliau jalani adalah sebuah langkah dakwah maka Qadarullah entah dari mana, selalu ada kemudahan yang diraih, seperti ketika beliau hendak merencanakan pembelajaran secara langsung atau tatap muka dan kemudian Allah mudahkan dengan terbelinya satu rumah yang digunakan untuk proses KBM setiap siang dan sore hari sampai sekarang.

Sumber gambar dokumentasi pribadi.

Bahkan selain kegiatan KBM bapak Dulchaeri juga mengadakan beberapa kegiatan seperti program santunan kepada anak yatim yang diadakan setiap bulan kemudian berbagi ta’jil kepada para pengguna jalan dibulan Ramadhan, hingga sedekah nasi kotak pada hari jum’at pagi didepan toko yang ia miliki kepada Masyarakat sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline