Pada tanggal 27 Juni 2023, dilakukan studi lapangan di UMKM Pabrik Tahu yang berlokasi di Jalan Kh. Ahmad Dahlan, RT.002/RW.005, Gondrong, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang, Banten 15146. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serta kemandirian UMKM Pabrik Tahu milik Bapak Rahmat serta sebagai tugas Akhir Semester mata kuliah Pengantar Pengembangan Masyarakat pada Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi yang dibimbing oleh Bapak M. Jufri Halim, S.Ag., M.Si..
Salah satu pekerja, bernama Pak Nana, telah diwawancarai dalam rangka studi ini. Selama kunjungan ke pabrik tersebut, terlihat bahwa produksi tahu sedang berlangsung. Pabrik ini mampu menghasilkan antara 8.000 hingga 10.000 butir tahu per hari dengan menggunakan sekitar 20 kg kedelai. Sistem penjualan dilakukan melalui pesanan yang dipesan oleh pedagang eceran. Yang membedakan pabrik tahu ini dari usaha serupa lainnya di daerah tersebut dan menjadi ciri khasnya adalah tahu yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut. Karakteristik ini menjadi daya tarik utama bagi konsumen dan telah membantu pabrik ini mempertahankan pangsa pasarnya.
Awalnya, pabrik ini memiliki 10 pekerja, namun saat ini hanya tersisa 5 pekerja. Beberapa di antaranya telah memilih untuk membuka usaha serupa secara mandiri, sementara yang lainnya telah mencari pekerjaan di pabrik lain. Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pegawai, pabrik tahu ini telah mengadopsi beberapa strategi. Menariknya, terdapat hubungan saudara di antara para pekerja yang masih bekerja di pabrik ini, dan mereka berasal dari Tasikmalaya. Selain itu, adanya hubungan saudara di antara pekerja juga mencerminkan kebersamaan dan kekeluargaan dalam menjalankan aktivitas produksi di pabrik ini.
Meskipun menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat, UMKM Pabrik Tahu ini telah berhasil mengatasi dampak pandemi dengan tetap mempertahankan minat masyarakat terhadap tahu sebagai makanan yang sehat. Hal ini memberikan peluang bagi pabrik untuk memberdayakan masyarakat dengan memberikan pelatihan dan kesempatan kerja kepada mereka yang terkena dampak pandemi
Kemandirian yang tercipta di UMKM Pabrik Tahu ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antara pabrik, pekerja, masyarakat, dan pelanggan. Dengan saling mendukung dan bergandengan tangan, mereka menciptakan lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan. Pabrik tahu ini menjadi contoh inspiratif bagi UMKM lainnya dalam mengembangkan model bisnis yang berorientasi pada pemberdayaan dan kemandirian, sehingga dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal secara luas.
Pabrik tahu ini juga memperhatikan aspek sosial dalam konsep keberlanjutan. Mereka memberdayakan pekerja melalui pelatihan, peningkatan keterampilan, dan memberikan kesempatan kerja yang adil. Dengan memperhatikan kesejahteraan pekerja, pabrik ini menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berkelanjutan. Masyarakat sekitar juga turut merasakan manfaat dari keberlanjutan ini, baik melalui penciptaan lapangan kerja maupun partisipasi dalam program pemberdayaan yang dilakukan oleh pabrik. Pabrik ini menjadi contoh yang menginspirasi bagi UMKM lainnya dalam mengintegrasikan keberlanjutan sebagai bagian integral dari operasional mereka. Dengan demikian, pabrik tahu ini tidak hanya berperan sebagai produsen tahu yang sukses, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H