Malang -- Sejak mewabahnya pandemi COVID-19, berbagai sektor usaha mengalami dampak yang signifikan termasuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Tak jarang banyak dari mereka yang mengalami penurunan pemasukan hingga kehabisan modal usaha.PMM UMM 94 mendatangi salah satu UMKM yang ada di Desa Purwoasri salah satunya UMKM seperti kipas kertas dan juga olahan kerupuk miler yang terbuat dari bahan dasar singkong. Usaha ini dijalankan di Desa Purwoasri tepatnya di Dusun Pasrepan yang mayoritas didusun ini menjalankan UMKM berupa kerupuk miler.
Sunarsih (40) selaku pemilik usaha rumahan kerupuk miler, mengaku walau dalam masa pandemi COVID-19 usaha kerupuk milernya tetap berjalan dikarenakan permintaan pasar yang tidak mengalami penurunan walau di masa pandemi.
"Sebetulnya dalam masa pandemi ini saya kira untuk penjualan tidak ada bedanya dengan tanpa adanya masa pandemi. Saya cukup diuntungkan dengan adanya bahan baku singkong yang lebih murah, dikarenakan banyak penjual singkong yang mengaku tidak bisa menjual singkongnya ke pabrik, makanya banyak penjual yang mengirim ke sini."
Dalam sehari, beliau mengaku biasa memproduksi kerupuk sebanyak 70 kg dengan harga 18 ribu perkilonya, dan itupun langsung habis Ketika kerupuk mentah sudah kering. waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan kerupuk adalah satu hari penuh dengan kondisi yang panas, berbeda lagi kalau cuaca kurang panas ataupun tidak ada panas sekalipun.
"Saya berharap, usaha ini terus maju serta berkembang selain itu dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain dan sesulit apapun kondisi hidup yang kita alami, pokoknya kita jangan pernah menyerah" kata Sunarsih.
Kegiatan PMM ini diawasi dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Erni Mukti Rahayu, S.Hut., M.Ling Informasi seputar PMM UMM kelompok 94 dapt diakses melalui akun Instagram @pmm_Purwoasri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H