Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi yang mengenai saluran pernapasan bawah dengan tanda dan gejala seperti batuk dan sesak napas. Hal ini diakibatkan oleh adanya agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing yang berupa eksudat (cairan) dan konsolidasi (bercak berawan) pada paru-paru. Peran fisioterapi pada kasus ini yaitu untuk mengembalikan aktivitas pasien dengan menggunakan terapi latihan berupa chest physioterapy, mobilisasi sangkar thorax, dan postural drainase. Fisioterapi dada, juga dikenal sebagai fisioterapi paru, adalah salah satu penanganan fisioterapi yang ditujukan untuk mengatasi masalah pernapasan pada pasien pneumonia.
Fisioterapi dada, juga dikenal sebagai fisioterapi paru, adalah salah satu penanganan fisioterapi yang ditujukan untuk mengatasi masalah pernapasan pada pasien pneumonia. Tujuan dari fisioterapi ini adalah untuk mengurangi rasa sesak, nyeri dada, spasme otot bantu dalam pernapasan, dan meningkatkan bersihan jalan nafas pada pasien pneumonia anak. Dalam penanganan fisioterapi pada kasus pneumonia yang terjadi pada anak-anak, metode penelitian yang digunakan dapat berupa desain penerapan fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas pada pasien pneumonia anak. Fisioterapi ini dapat membantu mengatasi masalah pernapasan pada pasien pneumonia dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dalam sebuah systematic review, pengaruh fisioterapi dada pada pasien pneumonia juga telah dievaluasi. Hasilnya menunjukkan bahwa fisioterapi dada dapat membantu mengurangi gejala pneumonia dan meningkatkan fungsi paru-paru pada pasien.
Dalam keseluruhan, fisioterapi dada merupakan salah satu penanganan yang efektif untuk mengatasi masalah pernapasan pada pasien pneumonia. Dengan demikian, fisioterapi ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien pneumonia dan membantu mereka untuk pulih lebih cepat.
Penatalaksanaan fisioterapi pada pasien pneumonia bertujuan untuk mengurangi gejala, meningkatkan fungsi paru, dan mempercepat proses penyembuhan. Berikut adalah beberapa komponen penatalaksanaan fisioterapi pada pasien pneumonia:
1. Evaluasi Awal
Evaluasi awal dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien, termasuk riwayat penyakit, gejala, dan hasil pemeriksaan fisik. Evaluasi awal juga meliputi pengukuran fungsi paru, seperti kapasitas vital, volume tidal, dan saturasi oksigen.
2. Chest Physiotherapy (CPT)
CPT adalah salah satu komponen utama penatalaksanaan fisioterapi pada pasien pneumonia. CPT bertujuan untuk mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan dan meningkatkan drainase sekret. Teknik CPT yang umum digunakan adalah:
- Clapping: Teknik ini dilakukan dengan mengetuk dada pasien menggunakan telapak tangan untuk mengeluarkan sekret.
- Vibration: Teknik ini dilakukan dengan menggetarkan dada pasien menggunakan telapak tangan untuk mengeluarkan sekret.
- Shaking: Teknik ini dilakukan dengan menggoyangkan dada pasien untuk mengeluarkan sekret.
3. Postural Drainage (PD)
PD adalah teknik yang digunakan untuk mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan dengan menggunakan gravitasi. Pasien diarahkan untuk berbaring pada posisi yang sesuai dengan lokasi lesi paru untuk mengeluarkan sekret.