Lihat ke Halaman Asli

Nur Sofiatul Zuhriyah

Mahasiswa Aktif Universitas Tidar

PMM 4, Menelusuri Keindahan Alam Loksado dengan Balanting

Diperbarui: 3 Juli 2024   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berenang di perjalanan Balanting (Sumber: Dokumen Pribadi)

Pada Jum'at 30 Mei 2024 seluruh mahasiswa pertukaran mahasiswa merdeka 4 Universitas Lambung Mangkurat mengikuti kegiatan Modul Nusantara di Desa Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. 

Kegiatan yang kami lakukan ialah menelusuri keindahan alam Loksado menggunakan balanting atau bamboo rafting. Balanting ialah istilah yang digunakan oleh masyarakat dalam penyebutan Bamboo Rafting atau rakit bambu. 

Balanting terdiri dari 15-20 bambu yang kemudian diikat dengan kulit bambu dilengkapi dengan bambu kecil sebagai pengayuh balanting. Dahulunya lanting digunakan warga untuk alat transportasi, mencari ikan, dan mengangkut hasil tani dan kebun berupa kemiri, kayu manis, pisang, dan sebagainya. 

Pada setiap balanting terdiri dari tiga penumpang dan satu paman lanting. Masing-masing dari kami dilengkapi oleh pelampung sebagai bentuk penjagaan diri. 

Keindahan Alam Loksado dari Balanting (Sumber: Dokumen Pribadi)

Saat berada ditengah perjalanan paman lanting menyarankan untuk berfoto di aliran air terjun kecil. Selain itu kami juga menyempatkan untuk mencoba mengayuh rakit bambunya. Aliran sungai Amandit yang cukup menantang dan udara yang sejuk menenangkan.

Saking puasnya kami dapat dengan leluasa memandang alam sekitar dan berteriak disaat melewati riak jeram di hulu sungai Amandit.  Pengarungan sungai dimulai pada pukul 13:00 WITA. Sekitar tiga jam kami puas mengarungi sungai Amandit. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline