Lihat ke Halaman Asli

Ibu dan Peningkatan Mutu Pendidikan

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ibu dan peningkatan mutu pendidikan

Ibu merupakan sosok yang paling mulia dan penting dalam hidup aku, keberadaan kita di dunia ini karena ada seorang ibu. Karena ibu yang tak pernah lelah dan mengeluh dalam mendidik anaknya, mengasuh dan mengajari arti sebuah kehidupan. Ibu yang selalu menyayangi aku dan selalu ada ketika anaknya dalam keadaan suka dan duka. Ketika aku ada masalah sosok seorang ibu menjadi penyemangat dalam hidup kita. Ibu adalah sebagai tauladan, contoh dan panutan dalam menjalani kehidupan. Pengorbanan dan kasih sayang seorang ibu yang diberikan pada anaknya secara ikhlas dan penuh cinta. Mustahil kita dapat membalas pengorbanan seorang ibu dengan berbagai hal maupun berupa materi. Dalam kutipan sebuah lagu bahwa “kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang massa hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia. Dan juga sabda dari Nabi Muhammad SAW. Yang artinya “surga ditelapak kaki ibu”, yang menggambarkan bahwa tanggung jawab seorang ibu terhadap masa depan anaknya. Ibu kaulah segalanya bagiku.

Di dalam suatu lembaga pendidikan terdapat sebuah sarana dalam medapatkan pendidikan yaitu sekolah. sekolah adalah lembaga yang disediakan pemerintah untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi seluruh warga. Sekolah dijadikan rumah kedua bagi anak didik setelah keluarga. Karena sekolah menjadi pendidikan yang wajib kita dapatkan untuk dapat mengembangkan kepribadian anak dan juga menjadikan pendidikan yang berkarakter. Di situlah peranan sekolah dalam mendidik anak didiknya supaya mendapatkan keluran yang berkualitas, trampil, mandiri dan sebagainya. Disini peranan ibu tidak hanya melepaskan pada sekolah saja, seorang ibu harus bisa mengawasi perkembangan anaknya dan seorang ibu juga harus bisa memotivasi anaknya dalam belajar. Ketika subuah keluarga kurang harmonis maka sangat mempengaruhi perkembangan mental anaknya ketika disekolah, seperti menjadi pemurung atau frustasi.

Maka dari itu tugas seorang ibu sangatlah besar dalam mendidik anaknya. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti dilakukan banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline