Makam adalah area tempat mengembalikan jasad manusia yang telah meninggal dunia. Orang kampung saya menyebutnya "tempat" atau kuburan.
Setelah anak cucu Adam diantarkan ke sana, tamatlah urusannya dengan dunia. Tak mungkin bisa bangkit lagi.
Anehnya, banyak orang yang takut pada Kuburan. Terutama masyarakat pedesaan. Salah satunya masyarakat kampung saya Tanjung Batang Kapas, Inderapura, Sumatera Barat. Padahal penghuninya sudah mati semua. Mereka tak bisa ngomong tak bisa marah.
Ada 2 Alasan Mengapa Sebagian Warga Setempat Takut pada Kuburan
a. Kuburan dianggap sarang hantu dan iblis
Mungkin karena kematian itu sangat menakutkan, sehingga warga setempat menganggap makam itu seram, sarang hantu dan iblis. Maka beredarlah seribu pengakuan, bahwa suatu malam, si Pulan pernah bertemu makhluk segede gaban di daerah pemakaman A. Sekujur tubuhnya berbulu hitam legam. Siapa yang tidak takut, coba.
Tak heran, yang berani memasuki wilayah pemakaman hanya sosok-sosok tertentu saja. Kecuali mengantarkan mayat. Anak-anak jangan harap boleh menginjakkan kakinya ke kampung masa depan tersebut. Kecuali didampingi orang tua dengan tujuan tertentu.
b. Kuburan dianggap keramat
Selain angker, kuburan juga sering dianggap keramat. Khususnya makam leluhur yang semasa hidupnya punya keistimewaan yang tidak dimiliki orang kebanyakan. Saat memasuki wilayah pemakaman perlu etika tertentu. Jika dilanggar sang arwah akan marah, bisa membuat seseorang jadi sakit.
Takut pada makam yang dikeramatkan bukan tanpa alasan. Pernah terjadi seorang anak cowok 16 tahun dengan arogannya memanjat dan menebang pohon di atas Tempat Pelokan.
Salah satu kuburan yang dikeramatkan di kampung saya dari dahulu sampai sekarang. Malamnya si anak cowok tadi demam tinggi, sampai ngigau. Tiga hari kemudian dia langsung meninggal.
Saking diagung-agungkan, makam keramat dipercaya punya kekuatan magis. Hingga sering dijadikan berbagai keperluan. Seperti tempat bernazar, sampai ke minta obat untuk menyembuhkan orang sakit.
Anti dengan Buah Kuburan
Ada tradisi unik yang berlaku dalam masyarakat kampung saya. Mereka tidak mau makan buah-buahan yang pohonnya tumbuh di kuburan. Misalnya pohon duku, bacang, dan sebagainya. Termasuk sayuran pakis dan rebung.