Dari Cubadak ke Sironjong
Snorkeling di Pulau Cubadak
Belum setengah jam berlayar dari Pulau Setan, boat yang kami tumpangi menepi tak jauh dari bibir pantai Pulau Cubadak.
Subhanallah. Ikan berduyun-berduyun menyambut kedatangan kami. Saking senangnya, ikan-ikan kecil meloncat serentak ke permukaan air, seakan ada yang mengomandoi.
Kegembiraan makhluk menggemaskan itu bukan tanpa alasan. Mereka terbiasa dapat jatah dari setiap tamu yang datang. Begitu umpan ditaburkan, mereka adu cepat berebut rezeki.
Dengan menggunakan snorkel seadanya, si Bungsu (anakku), istri dan tiga anaknya mencebur ke laut. Tentu saja di kedalaman yang disesuaikan.
Mereka berteriak-teriak kegirangan, dan mengaku puas menikmati cantiknya panorama di bawah laut, bercanda dengan ikan yang jinak-jinak merpati.
Terus, Nenek dan Kakeknya ngapain aja? Ha ha .... Kami berdua cukup menjaga jantung masing-masing agar tidak copot. Takut terjadi apa-apa pada cucu-cucuku. Berkali-kali si kakek mengingatkan agar bocil dibawah 7 tahun tidak turun, tiada mereka gubris. Yang paling kecil 2,5 tahun pun bersikeras minta ikutan.
Ayahandanya bukan melarang. Malah menyemangati. Alasannya, kecintaan terhadap alam harus ditanam sejak dini. Bukan ditakut-takuti. Yang penting tak boleh lepas dari pengawasan orang tua." Ya, sudah. Mau bagaimana lagi.
Cliffjumping di Sironjong
Puas beraktivitas di Pulau Cubadak, Depri sang pemandu membawa kami ke Pulau Sironjong. Di sini tidak terlihat pantai melandai seperti Pulau Setan dan Pulau Cubadak. Yang ada tebing curam dikelilingi lautan bening dan dalam. Di salah satu sisinya terdapat spot cliffjumping (lompat tebing) dengan ketinggian, 15 dan 5 meter dari permukaan laut.