Lihat ke Halaman Asli

Nursini Rais

TERVERIFIKASI

Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Puisi | Kita Buah Sepohon Cinta

Diperbarui: 27 Mei 2020   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Pohon Coklat di halaman rumah. Dokumentasi Pribadi

Tujuh fitri aku pergi
Membawa cinta yang  terbuang
Pokok rebah akarnya tumbang
Terhempas di jurang kehampaan 

Berkubang lumpur kesedihan

Dulu kau bilang tidak cinta
Karena kekasihmu  orang berpunya
Katamu dia bukan level
Modalnya  seuntil  sepeda ontel
Kau bertitah, "untukmu aja"

Setelah dirimu ditinggalnya pergi
Mata hatimu berpaling  liar
Cinta kasihku kau renggut paksa
Bibirmu bertutur menusuk kalbu,
"Aku mencintainya"

Mungkin nalurimu bersimbah lupa
Kita buah sepohon cinta
Darahku darahmu satu nyawa
Mengalir dari telaga yang sama
Lain ari-ari terpaut masa

Tujuh fitri aku menyepi
Belum terniat untuk kembali
Kecewa selalu menyiksa hati
Harapan indah tinggallah mimpi
Ditelan gelombang ego insani

****

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline