Covid 19 telah banyak menimbulkan petaka. Perekonomian dunia morat marit, korban berjatuhan di hampir seluruh permukaan bumi.
Di tanah air ini, kelaparan terjadi di berbagai tempat, perusahaan banyak yang gulung tikar, pengangguran membludak, dan bencana lainnya tak bisa disebutkan satu-persatu.
Tapi siapa sangka virus menyeramkan itu membawa hujan berkah buat individu yang dikehendakiNya.
Salah satunya bagi Zarkani (45), tetangga saya. Awalnya bapak 3 anak ini adalah distributor tunggal depot air minum isi ulang di Daerah Kerinci dan Kota Sengai Penuh. Konsumennya hanya golongan tertentu. Karena perangkat tersebut umumnya untuk kepentingan ekonomi.
Fadil (kiri) salah satu karyawan yang rajin. Dia hadir dan langsung beraktivitas sebelum rekannya yang lain datang. Zarkani (kanan) sedang memotong aluminium perangkat almari depot air minum. Foto/NURSINI RAIS.
Sejak berjangkitnya covid 19, bisnisnya merambah ke jual beli galon dalam jumlah yang besar.Sebelum dilemparkan ke pasaran, galon asli keluaran pabrik dia olah menjadi galon pakai kran. Sehingga nilai jualnya bertambah.
Pembelinya, beberapa Kepala Desa dalam Kabupaten Kerinci, untuk dibagikan cuma-cuma kepada sebagian masyarakat sebagai pengganti wastafel.
Sasarannya, semua pemilik warung yang ada dalam desa, dipajangkan di luar kedai. Tidak termasuk rumah tangga biasa.
Stok galon, ember, dan pernak-pernik lainnya di gudang. Foro/NURSINI RAIS
Program ini dilaksanakan dalam rangka menyukseskan gerakan pola hidup sehat. Agar masyarakat mencuci tangan sesering mungkin pakai sabun. Terutama sebelum dan sesudah berbelanja. Tujuannya, tentu saja agar si empunya tangan dan masyarakat desa umumnya tidak mudah tertular Virus Corona.Momen ini limpahan rahmat bagi Zarkani dan keluarganya. Karena setahu saya, di Kerinci dan Kota Sungai Penuh hanya dialah satu-satunya berkompetensi di bidang pergalonan.
Proses pemasangan kran. Foto/NURSINI RAIS
Saat saya menyambangi kediamannya pagi kemarin, Zarkani sedang fokus bagian pembuatan rak/almari untuk perangkat depot air minum. "Masih ada pesanan orang Kota Sungai Penuh yang belum siap, Bu," katanya.