Lihat ke Halaman Asli

Nursini Rais

TERVERIFIKASI

Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Setelah Dibebaskan, Oknum Mantan Napi Berulah Lagi

Diperbarui: 17 April 2020   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Ilustrasi: Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sesuai menghadiri Rapat Paripurna ke 26 DPR Masa Sidang V Tahun Sidang 2017-2018 yang menyetujui pengesahan RUU Antiterorisme menjadi undang-undang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/05/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Hingga Sabtu 11 April 2020 lalu, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly,  telah membebaskan 36.554 tahanan. 

Tindakan tersebut dilakukannya melalui program asimilasi dan integrasi, yang katanya untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Lapas atau Rutan yang over kapasitas. 

Sayangnya, niat baik beliau ini melahirkan konflik baru. Mulai dari merebaknya isu tentang  prosedur pembebasannya yang terbilang kumuh alias tidak fair bin berbayar, sampai bikin sebagian masyarakat pusing tujuh keliling.

Pasalnya, belum seminggu dibebaskan, eh ...,  oknum resedivis tersebut berulah lagi. Dikabarkan, 12 darinya terpaksa dikembalikan ke penjara karena melakukan kejahatan baru.

Saya tidak mengulas permasahan ini lebih detail, karena bukan lahan saya.

Tetapi, sebagai seorang ibu saya hanya sedih membayangkan. Betapa malangnya ibu yang telah melahirkan anak-anak  seperti mereka. Sia-sia air susunya diberiminumkan kepada anak seperti mereka. Ibu mana yang tidak kecewa, melihat darah dagingnya dipenjara seperti mereka , gara-gara melakukan kejahatan seperti mereka. 

Terkait kasus ini, saya ingin sedikit berbagi cerita tentang  LM  rekan sepermainan saya. Orangnya ganteng, penampilannya perlente.  Dia lahir dari keluarga berada versi orang kampung pada zamannya.

Daerah operasinya di ibu kota provinsi. Mangsanya orang-orang berduit. Entah itu operasi senyap atau kejahatan dengan kekerasan.  Yang jelas, tak terhitung kalinya dia keluar masuk penjara gara-gara kasus pencurian.

Ini manusia entah darah dagingnya terbuat dari apa? Dia tak pernah bertauobat dan sepertinya belum ada rencana untuk insyaf.

Ya mau bagaimana lagi. Didoakan oleh ibu bapaknya sudah, dishalat hajadkan sudah, dikasih emaknya obat dari orang pintar, sudah. Bahkan demi menginginkan anaknya sembuh dari penyakit pencurinya tersebut, ibunya tega mengelebuainya untuk makan bayi  tikus.

Pernah emaknya bersimpuh di ujung kaki dia sambil menangis. Meminta  agar anak pertamanya  ini mau berubah.  Mujarabnya cuman  sebulan dua bulan. Selepas itu, "gilanya" kambuh lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline