"Tak jauh dari Negeri di atas awan," kata Yunda sobat lama saya mengenalkan alamat rumahnya seminggu lalu.
Yunda menyikapi keheranan saya. Ternyata Negeri di Atas Awan yang dia maksud adalah objek wisata Bukit Kayangan, di Desa Renah Kayu Embum, Kota Sungai Penuh, Jambi. Berada di barisan Gunung Raya, dengan ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Kemarin cowok gantengku mendadak ngajak ke sana. Awalnya saya agak enggan. Mengingat cuaca mendung, sesekali diiringi gerimis kecil. Ya sudah. Mumpung moodnya lagi bagus. Kami langsung tancap gas, meninggalkan Kota Sungai Penuh.
Begitu menikung ke Desa Sungai Jernih menuju lokasi, keramahan alam mulai menyapa. Udaranya sejuk bebas polusi, dengan suasana pedesaan yang amat kental. Jalanan beraspal licin, berkelok, naik turun menyusuri tebing di lereng bukit, jurang curam sepanjang dinding gunung yang keduanya hanya terpisah oleh jalan.
Suatu perjalanan yang sangat menantang bagi lansia seperti kami. Tetapi asyik, asyik, bin heboh. Namanya berduaan sama cowok. Serasa kembali ke 45 tahun silam. Ahay ....
Pukul 11.55, kami sampai di lokasi. Rupanya pengunjung lain sudah berdatangan. Mereka sibuk berswafoto dan jemprat-jempret ke sana sini.
Masyaallah. Maha Kuasa Allah dengan segala CiptaanNya. Udaranya yang sejuk, dengan panorama memukau membuat saya berdecak kagum.
Di sepanjang pinggiran bukit nan hijau, hamparan sawah membentang luas, dan gugusan perkampungan penduduk yang tertata. Bagian barat Danau Kerinci terulur tenang menambah cantiknya alam semesta.
Sayang, terlihat agak samar. Sebagiannya ditutup awan karena cuaca kurang bersahabat.
Uniknya, dalam hitungan menit, kondisinya berubah total. Bagaikan disihir tukang sulap. Sawah, perkampungan, dan danau tenggelam dilamun awan. Seolah-olah berada di tengah lautan tak berkaki langit.
Fenomena ini menyajikan fakta mencengangkan. Serasa berselancar di atas awan. Tak salah Bukit Kayangan ini dijuluki Negeri di Atas Awan.