Lihat ke Halaman Asli

Nursini Rais

TERVERIFIKASI

Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nikmati Sensasinya Sambal dan Lalapan Bunga Petai

Diperbarui: 11 Oktober 2019   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga petai. Dokumentasi pribadi.

Siapa yang tidak kenal petai. Sejenis tumbuhan menahun, tingginya mencapai 20 meter lebih. Tergantung usia. Buahnya diolah menjadi aneka masakan yang gurih, untuk dimakan bersama nasi.

Aromanya yang menyengat mirip jengkol, dapat menambah selera makan. Sayangnya, setelah dikonsumsi, ia menyisakan aroma yang tidak sedap pada mulut.

Sungguh pun demikian, petai disukai banyak orang. Terutama bagi yang mengetahui segudang manfaatnya bagi kesehatan tubuh. 

Dokumentasi pribadi

Seperti yang ditulis oleh grid.id 27 April 2018, salah satu khasiat makan petai adalah, mencegah depresi. Petai mengandung triptofan, senyawa protein yang akan diubah tubuh menjadi serotonin.

Mengonsumsi serotonin bisa membuat badan menjadi rileks, meningkatkan mood, sehingga seseorang merasa lebih bahagia dan terhindar dari depresi.

Lazimnya buah petai itu yang dikonsumsi bijinya. Tetapi tak sedikit juga orang yang menyukai sekalian kulitnya. Terutama untuk lalapan. Kata kakek dan nenek kampung, barang siapa yang rajin melalap biji petai mentah beserta kulitnya, dia terhindar dari sakit pinggang. 

Petai mulai berputik. Sumber foto: ilmubudidaya.

Namun, semenjak saya berdomisili di Kerinci sini, ada perlakuan unik terhadap petai. Ternyata bunganya juga biasa dijadikan menu khas untuk memperkaya kuliner daerah.

Untuk sementara, saya meminjam frasa "memperkaya kuliner daerah". Sebab, sampai tulisan ini diposting, manfaat kesahatan makan bunga petai ini masih misteri. Kendatipun untuk mencaritahunya saya telah berselancar ke jagat maya, hasilnya tetap nihil.

Ujung-ujungnya, penasaran saya dijawab asalan oleh dua orang. Mak Tuo tetangga depan mengatakan, "Bunga petai itu obat awet muda." Sementara orang Minang sebelah rumah bilang, "Anti sakit pinggang." he-he.. Pengetahuan turun temurun, warisan nenek moyang yang belum terbukti secara ilmiah.

Dokumentasi pribadi

Petai mempunyai bunga majemuk yang halus, tersusun rapi pada bongkolan bulat lonjong. Sepintas tampak seperti serbuk teh. Tetapi setelah mekar warnanya agak kekuning-kuningan. Posisinya di ujung tangkai, yang panjangnya kurang lebih 30-45 cm. Apabila disentuh terasa lembut kayak wol.

Ketika petai musin berbunga, tidak semuanya menjadi buah. Sebagiannya jatuh berguguran bersama tangkainya. Oleh petani setempat, bunga-bunga tersebut dipungut untuk dijual di pasar tradisional. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline