Lihat ke Halaman Asli

Nursini Rais

TERVERIFIKASI

Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Siapa Bilang Mata Duitan Gak Keren

Diperbarui: 23 Agustus 2019   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi : silviomessina.pw

Selama ini, pasangan Siana dan Sianu terlihat bahagia dalam damai. Meski kondisi ekonominya morat marit. Maklum, pernikahan berlandaskan cinta mati. Saking cintanya, dahulu mereka nekad kawin lari, karena tak dapat restu dari orangtua kedua belah pihak.

Bagai petir di siang bolong. Pada tahun ke 35, pernikahan kakek nenek itu bubar di Mahkamah Syariah, atas gugatan sang isteri.

Yang mengagetkan, di depan hakim Siana mengaku,  pasca bulan madu sampai sidang perceraian diajukan, rumah tangga mereka selalu diterpa konflik.

Wanita bertubuh kurus itu juga membeberkan, Sianu seorang pemarah, pencemburu, pelit, penjudi dan sederet huruf 'P' lainnya. Namun didiamkannya saja, alasan malu diketahui publik.

Tak heran, pada usia mendekati pensiun, rumah masih ngontrak, motor belum punya, pendidikan anak sebatas SMP. Padahal mereka keduanya bekerja. Siana seorang Pegawai Negeri Sipil, Sianu karyawan sebuah perusahaan swasta.

"Kini keempat anak saya sudah berumah tangga semua. Saya sudah bebas dari belenggu kesengsaraan. Saya ingin menikmati sisa hidup ini  untuk beribadah dengan tenang.  Tanpa dibebani oleh persoalan yang tak sanggup lagi otak saya memikulnya," ujar Siana usai menerima keputasan perceraiannya dari Pengadilan Agama. 

Menyimak ilustrasi di atas, sikap tegas Siana datang terlambat. Andai usia pernikahan melewati 7  tahun, suami tidak menunjukkan iktikad baik untuk berubah, sudah seharus dia banting stir. Segera keluar dari zona nyaman. Cari laki-laki baik berduit tidak plit. 

Yang namanya berjudi, adalah kekeliruan yang sulit diubah. Mumpung masih muda. Abaikan hujatan kiri kanan. Paling caci maki dua bulan. Lama-lama pencacinya  juga bosan. Selepas itu lenyap dari peredaran.

Dua puluh lima tahun silam, EL (35) kenalan saya, berani bertindak gila gara-gara tak tahan hidup bersama suami setipe Sianu tadi.

Dengan hanya pakaian menempel di badan, wanita  cantik itu bersama satu anak permpuannya (10) keluar dari rumah.

Tak lama kemudian dia menggugat cerai suaminya. Lima bulan pasca perceraian, EL dan putrinya hijrah ke ibu kota ikut saudara sepupunya. Di sana dia kenal dengan seorang duda (40) ditinggal mati isterinya. Mereka memutuskan untuk menikah dan menetap di Tanjung Periuk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline