Alpukat adalah buah meja bernilai gizi tinggi. Kaya vitamin C, E, K, asam folat, potasium, dan lemak sehat berserat. Rasanya yang enak dan legit, membuatnya banyak digemari masyarakat. Baik di dalam maupun di luar negeri.
Beberpa penelitian menunjukkan, mengonsumsi buah alpukat setiap hari, sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Di antaranya menurunkan: kolesterol, darah tinggi, berat badan, dan meminimalisir stres.
Manfaat lainnya, mengurangi lonjakan gula darah, mencegah kangker, melindungi mata, meningkatkan nilai gizi makanan lain yang kita makan, serta membuang racun di dalam tubuh. (Detikhealth 20/03/2019).
Alpukat bisa disantap dalam kondisi matang, tanpa dicampur dengan bahan apapun. Namun, untuk menambah cita rasa yang spesial, dapat pula dikombinasikannya dengan gula, susu kental manis, santan kental plus sedikit gula, atau dipadukan dengan apa saja yang disukai.
Alpukat dapat pula diolah dalam banyak varian. Di antaranya jus, bahan es campur, sop buah, es lilin, dan lain sebagainya.
Khusus Ramadhan ini, saya merekomendasikan cara menikmati alpukat ala kampung. Yakni memadupadankannya dengan berbagai kolak dan makanan berkuah lainnya seperti aneka cendol.
Apapun kolak dan cendolnya, alpukat bisa hadir sebagai sahabat berbuka yang menyehatkan. Asalkan diolah dengan cara sehat. Dalam artian, kolaknya menggunakan bahan alami bebas dari bahan pengawet dan pemanis buatan.
Caranya, belah alpukat menjadi dua bagian, buang bijinya. Kemudian keluarkan daging buahnya menggunakan sendok makan atau sendok khusus penconkel buah. Taruh ke dalam wadah.
Teknik ke dua, belah alpukat menjadi empat atau enam bagian, Kupas kulitnya. Terus isinya dipotong kecil persegi atau segi empat, atau sesuai selera. Silakan pilih mau cara yang mana!
Untuk penyajiannya, taruh daging buah alpukat ke dalam mangkok secukupnya. Tuangkan kolak yang sudah didinginkan, agar kemurnian aroma alpukatnya tetap terjaga. Camilan siap diserbu.
Kiat serupa berlaku juga untuk cendol dan makanan berkuah apa saja.