Sebuah truk fuso bermuatan air mineral dari Palembang terguling di tikungan depan pos ronda Desa Simpang Empat Tanjung Tanah Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Insiden itu terjadi Kamis malam kira-kira pukul 23.00 WIB.
Malam itu, mobil berplat B 9592 TEW tersebut dari arah jambi menuju kota Sungai Penuh. Alfin kernetnya saat saya temui menjelaskan, sebelum kejadian truk akan menikung ke kanan. Tiba-tiba sebuah motor datang dari arah berlawanan. Sehingga pengemudi kaget, terus mereflek menghindar dan membanting stir ke kanan.
Kondisi jalan yang amat sempit, ditambah pinggir jalan yang berparit, ban kanan keluar dari badan jalan, roda belakang terjerembab ke parit tikungan sedalam 1 meter. Mobil miring ke kanan dan hilang keseimbangan lalu terguling.
Namun menurut Alaih warga setempat, beberapa meter sebelum mencapai tikungan, supir truk diteriaki oleh sekelompok pemuda yang sedang nongkrong di pos ronda. Tujuannya supaya sopir berhenti terlabih dahulu, mengambil ancang-ancang yang tepat sebelum menikung. Mengingat jalan kurang lebar, badan truk amat panjang. Tetapi sang sopir tidak menggubris. Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa dan luka-luka.
Alfin si kernet yang mengaku anak kandung sopir truk tersebut Juga menjelaskan, bahwa dia dan ayahnya baru pertama kali melewati jalan lintas Jambi-Sungai Penuh ini. Ketika ditanyakan apakah Bapaknya mengemudi dalam keadaan ngantuk, dia menjawab, "Tidak kok, Bu. Kami baru berangkat kurang lebih satu jam, setelah istirahat dan tidur di Muara Hemat."
Sampai saya meninggalkan TKP pukul 16.30 tadi, mobil tersebut masih teronggok di pembaringannya. Belum ada tanda-tanda untuk dievakuasi. Sayangnya, saya tidak berkesempatan menemui sopirnya, karena dia lagi istirahat di rumah penduduk.
Peristiwa serupa telah terjadi berulang-ulang pada tempat yang sama. Rata-rata korbannya truk besar dengan pengemudi belum biasa, alias belum hafal kondisi jalan. Seingat saya, September 2018 yang lalu truk tronton pengangkut ikan juga mengalami nasib yang sama. Belum lagi kecelakaan kendaraan bermotor. Mirisnya belum ada tindakan apa-apa dari pemerintah setempat untuk perbaikan atau pelebaran tikungan tajam itu.
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H