Lihat ke Halaman Asli

Nursini Rais

TERVERIFIKASI

Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Gara-gara Sopir Cuek Diteriaki, Sebuah Truk Fuso Terguling

Diperbarui: 23 Februari 2019   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi truk yang masih terkapar. Dokumen pribadi.

Sebuah truk fuso bermuatan air mineral dari Palembang terguling di tikungan depan pos ronda  Desa Simpang Empat Tanjung Tanah Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Insiden itu terjadi Kamis malam kira-kira pukul  23.00 WIB.

Malam itu, mobil berplat B 9592 TEW  tersebut dari arah jambi menuju kota Sungai Penuh.  Alfin kernetnya saat saya temui menjelaskan, sebelum kejadian truk akan menikung ke kanan. Tiba-tiba sebuah motor datang dari arah berlawanan.  Sehingga pengemudi kaget,  terus  mereflek  menghindar dan membanting  stir ke kanan.

Bagian belakang truk. Dokumen pribadi.

Kondisi jalan yang amat sempit, ditambah pinggir jalan yang berparit,  ban  kanan keluar dari badan jalan, roda belakang terjerembab ke parit tikungan sedalam 1 meter.  Mobil miring ke kanan dan hilang keseimbangan lalu terguling.

Namun menurut Alaih warga setempat, beberapa meter sebelum mencapai tikungan, supir truk diteriaki oleh sekelompok pemuda yang sedang nongkrong di pos ronda. Tujuannya  supaya sopir berhenti  terlabih dahulu, mengambil ancang-ancang yang tepat sebelum menikung.  Mengingat  jalan kurang lebar, badan truk amat panjang. Tetapi sang sopir tidak menggubris. Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa dan luka-luka.

Dokumen pribadi.

Alfin  si kernet yang mengaku anak kandung sopir truk tersebut Juga menjelaskan, bahwa dia dan ayahnya baru pertama kali melewati  jalan lintas Jambi-Sungai Penuh ini. Ketika ditanyakan apakah Bapaknya mengemudi dalam keadaan ngantuk, dia menjawab, "Tidak kok, Bu. Kami baru berangkat kurang lebih satu jam, setelah istirahat dan tidur di Muara Hemat."

Sampai saya meninggalkan TKP pukul 16.30 tadi, mobil tersebut masih teronggok di pembaringannya. Belum ada tanda-tanda untuk dievakuasi. Sayangnya, saya tidak berkesempatan menemui sopirnya, karena dia lagi istirahat di rumah penduduk.

Saya dan Alvin kernet/anak kandung sopir. Dokumen pribadi.

Peristiwa serupa telah terjadi berulang-ulang pada tempat yang sama.  Rata-rata korbannya truk besar dengan pengemudi belum biasa, alias belum hafal kondisi jalan.  Seingat saya, September  2018 yang lalu truk tronton pengangkut ikan juga mengalami nasib yang sama. Belum lagi kecelakaan kendaraan bermotor. Mirisnya belum ada tindakan apa-apa dari pemerintah setempat  untuk perbaikan atau pelebaran tikungan tajam itu.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline