Dari kecil sampai dewasa, emak melarang saya makan buah pada pagi hari sebelum makan nasi. Katanya dapat menyebabkan perut sakit dan kembung. Alasan lain, tubuh akan mengeluarkan keringat berlebihan, termasuk organ intim. Dan yang lebih memalukan kebanjiran sampai membasahi ketiak baju. "Malu dilihat orang anak gadis keteknya basah." Demikian beliau menakut-nakuti.
Anehnya ketika pepaya di kebun musim berbuah, beliau justru memberikan kami menyantap buah matangnya pada pagi hari. Tetapi dikasih kuah santan kental, dibubuhi sedikit garam, plus gula kalau kebetulan lagi punya. Gulanya gula aren. Sebab emak tak mampu membeli gula pasir yang harganya tidak terjangkau oleh kantong. Uenaknya luar biasa.
Pantangan makan buah pada pagi hari telah mendarah daging bagi masarakat kampung saya dari generasi ke generasi. Kalau ada yang berani melabrak dan kebetulan ada yang nengok, siap-siaplah menerima ejekan, dituding makan serampangan.
Semasa saya ke UK pertengahan 2015, saya kaget. Pihak Primary Raddlebarn Scholdi Selly Oak Birmingham sengaja menyiapkan buah segar dan sayuran mentah untuk sarapan pagi siswanya. Siang dikasih makanan yang katanya agak berat. Misalnya roti atau menu lainnnya. Saya tanyakan ke putra saya. "Apa boleh sarapan buah pagi-pagi tanpa didahului makan nasi atau makanan hangat. Mengingat suhunya dingin serasa berada di dalam kulkas?"
Dia tertawa. "Mana ada orang sini makan nasi, Nek? mengonsumsi buah pagi-pagi lebih bagus manfaatnya bagi tubuh ketimbang makan pisang goreng, atau nasi panas. Sebab, makanan yang dimasak sebagian nilai gizinya telah rusak. Sedangkan buah yang langsung disantap dalam kondisi segar masih alami, khasiatnya tiada tertandingi. Untuk apa makan nasi?
"Buah itu kaya karbohidrat yang dapat memberikan energi, kaya enzim untuk membatu tubuh menyerap nutrisi, bagus untuk pencernaan. Kalau dimakan di pagi hari dapat meningkatkan mood sepanjang hari dan bebas stress."
Saya baru menyadari, bahwa tidak semua pesan atau pantangan para leluhur mengandung kebenaran seratus persen.
Terkait kontek buah pepaya matang, saya punya pengalaman dari Bapak Anwar rekan kerja saya. Sembilan tahun berumah tangga beliau belum dikaruniai momongan. Dia telah berobat ke mana-mana. Mulai ke tenaga medis biasa, spesialis kandungan, sampai ke orang-orang pintar. Namun penyakit belum juga ketemu obatnya.
Salah satu kenalannya menganjurkan beliau mengonsumsi buah pepaya matang berkuah santan, setiap pagi tanpa absen. Saya tidak ingat lagi ceritanya berapa lama dia dan isterinya menjalani rutinitas tersebut. Yang pasti, setelah menekuninya, berbulan-bulan isterinya hamil. Pak Anwar berbahagia bukan kepalang.
Kelahiran sang buah hati disambutnya dengan nama Khairil Anwar. Anaknya cerdas luar biasa. Kabarnya, sekarang Khairil telah memberikan beliau beberapa cucu (semenjak berpisah hampir 10 tahun kami tak pernah bertemu lagi).
Direkomendasikan mengonsumsi pepaya segar alami. Hindari yang keluar dari kulkas. Santannya dari kelapa asli dan diperas pakai air matang, bukan santan kara. Bubuhkan sedikit garam dan satu sendok makan nasi dingin yang sudah bermalam. Yaitu nasi sisa makan malam sengaja disisihkan, bukan nasi bekas berkuah. Bukan pula nasi dari magic yang didinginkan sesaat. Tidak usah pakai gula. Jangan lupa, anjuran ini untuk suami isteri. Terakhir yang paling penting, iringi usaha dengan doa yang khusuk.