Alhamdulillah, hari ini saya bisa nongol dan kembali mencorat-coret di dinding Kompasiana. Setelah terimbas pemeliharaan server, disambut pengumuman dari pihak PLN. Akan dilakukan pemadaman listrik mulai pukul 6.00 sampai jam 18.00 selama 3 hari. (8-11 Oktober 2018). Hal ini dilakukan karena adanya pekerjaan penguatan tower. Syukur, berlakunya hanya dua hari.
Selama listrik padam, saya benar-benar canggung. Banyak waktu mubazir. Mundar-mandir dari sumur ke dapur. Ujung-ujungnya menukik di kasur. Target minimum menulis di kompasiana meleset.
Saya dianugerahkanNya mood menulis pada siang hari. Selesai ditulis, malam tinggal urusan memosting. Sebab, di tempat saya acap kali sinyal Full di atas pukul 21.00. Tak jarang saya tidur dulu, karena setelah Maghrib saya sering ngantuk berat.
"Makanya, jadi orang jangan pelit. Hukum karma kali," ejek si cucu setiap saya mengeluh listrik padam.
Saya tertawa. "Apa hubungannya mati lampu dengan pelit."
"Punya duit tak mau beli baterai laptop."
Saya tertawa. Dipikir-pikir ada benarnya juga. Tapi, tersebab tak mau memebeli baterei dibilang hukum karma, tidaklah, ya.
Dasar anak-anak. Omongannya tiru-tiruan. Padahal belum tentu dia mengerti apa itu hukum karma.
Bosan sendirian, saya nongkrong di warung gorengan depan rumah. Si pemilik warung pasti paham. Ini efek listrik padam, "Waiih ...! Nenek pingitan keluar rumah."
Spontan saya menjawab, "Hukum karma."
"Hah ...? kok bisa begitu, Nek?" Obrolan berlanjut ke cerita si cucu yang selalu menuding listrik padam ketika nenek mengetik itu hukum karma.