Lihat ke Halaman Asli

Nursini Rais

TERVERIFIKASI

Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Asyiknya Santai Sore di Jembatan Kerinduan Kota Sungai Penuh

Diperbarui: 8 Juli 2018   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jematan Keriduan dipotret dari arah timur. (Dkumen pribadi)

Apabila berkunjung ke Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, tidak afdhol kalau tak mampir di Jembatan Layang Kerinduan. Kira-kira tujuh menit naik mobil/motor dari Bandara Depati Parbo menuju Kota Sungai Penuh.

Jembatan ini menyatukan dua zona yang dipisahkan oleh rawa. Kecamatan Tanah Kampung dan Kota Sungai Penuh. Sebelumnya tanah berpaya tersebut merupakan lahan sawah milik rakyat. Di tengahnya terbentang jalan raya yang hanya dapat dilewati pada musim panas. Ketika hujan airnya tergenang sampai sepinggang orang dewasa. Dari Tanah Kampung ke Sungai Penuh dan sebaliknya, pengguna jalan sekalian sepeda terpaksa naik perahu.

Kondisi ini berlaku sampai awal delapan puluhan. Setelah itu, pengguna jalan memilih lintasan alternatif yang jarak tempuhnya relatif lebih panjang melewati Desa Kumun. Hal ini sesuai zamannya, karena mobil angkutan desa mulai menjamur dan sebagian masyarakat telah memiliki kendaraan bermotor.  

Dokumen Pibadi

Jembatan berkonstruksi cakar ayam ini diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota Sungai Penuh Bapak Asyafri Jaya Bakri pada tanggal 26 Juni tahun 2013. Semenjak itu, masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh serta pengguna jalan umumnya merasa lega. Karena berdampak pada kelancaran arus transportasi dan efektifitas  waktu.

Secara tak langsung "Keriduan nan Elok" tersebut telah memoles wajah kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci umumnya menjadi  lebih cantik. Karena posisi kota yang dijuluki "Bumi Sahalun Suhak Salatuh Bdei"* ini di tengah Kabupaten Kerinci, setelah resmi berdiri sendiri pada tanggal 8 Oktober 2009. Sampai saat ini, sebagian besar aktifitas pemerintahan Kerinci pun masih dilaksanakan di sana. Jadi, Kerinci  dan Kota Sungai Penuh seperti dua saudara adik kakak yang lahir dari satu rahim.

Dokumen Pribadi

Jembatan sepanjang 800 meter ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung kelancaran lalu lintas. Karena lokasinya yang strategis, kuarang lebih 1 km dari pusat kota,  di tengah area persawahan yang luas, secara alamiah ia  tumbuh menjadi objek wisata keluarga gratis bagi penduduk  lokal untuk melepas penat setelah seharian bekerja.  

Dokumen Pribadi

Yang menarik, jika tempat rekreasi lainnya ramai pada hari-hari libur, maka geliat kesibukan di Jembatan Kerinduan lebih dahsyat pada sepanjang sore. Pengunjungnya selain masyarakat yang sengaja datang bersama orang-orang tercinta, tak sedikit pula pengguna jalan nimbrung sekadar berfoto selfie.  

Pertanyaannya, ada apa dengan jembatan ini, sehingga begitu populer di kalangan publik yang belum dan yang sudah pernah melewati atau mengunjunginya? Baik yang berasal dari dalam, maupun luar daerah.

Dokumen Pribadi

Karena bebas dari pemukiman penduduk udaranya bersih tanpa polusi, sejuk menusuk ke tulang belulang. Dari atas jembatan pengunjung dapat menikmati indahnya panorama yang bernuansa alami. Sawah yang amat luas dilingkari bukit menghijau memberikan sensasi berbeda dari tempat bersantai umumnya.

Dokumen Pribadi

Tanah basah di jalur bawah bahu jembatan ditumbuhi gulma enceng gondok. Tumbuhan tersebut tempat nyaman bagi burung sawah bersarang yang menjadi tontonan bagi wisatawan. Serasa kehidupan ini benar-benar menyatu dengan alam.

Tempat rekreasi selalu identik dengan jajanan. Titik-titik tertentu pada bahu jembatan dimanfaatkan oleh pedagang jajanan gerobak dorong untuk meraih rezeki. Tarifnya sama dengan makanan yang dijual di luar area.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline