Lihat ke Halaman Asli

NURSARI

Universitas Padjadjaran

Karma Bermedia Sosial, Emangnya Ada?

Diperbarui: 14 Desember 2023   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa saling berkomunikasi dan berinteraksi. Maksudnya sebuahsaluran atau sarana pergualan sosial yang dilakukan secara online melalui jaringan internet. Terkait dengan hal itu, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi saat ini apalagi dengan adanya media sosial seperti Youtube, facebook, twitter, dan sebagainya dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi pelajar khususnya.  Media sosial seakan telah menjadi bagian integral dari kehidupan seharihari. Namun, seringkali seseorang tidak menyadari bahwa apa yang ia tulis di media sosial dapat memiliki dampak besar pada diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, pentingnya memahami untuk menjaga ketikan di media sosial. Ternyata, media sosial juga memiliki beberapa peran dan fungsi bagi masyarakat secara umum seperti sabagai alat atau media promosi atau mendidik. Penyampaian pesan secara cepat luas tentu bisa membantu seseorang untuk mempromosikan bisnisnya dan mengajarkan pendidikan kepada masyarakat yang kurang berpendidikan seperti sosialisasi desa. Kemudian media sosial juga berperan dalam membangun hubungan ataupun relasi, bahkan dari jarak jauh karena media sosial memilki jangkauan global. 

Selain itu, media sosial juga dapat berperan dalam membantu sistem administrasi, memberi dan mendapatkan informasi, melihat peluang dan pasar, perencanaan dan lain sebagainya. Para pengguna media sosial atau bisa juga disebut dengan user ini bisa melakukan komunikasi atau interaksi, berkirim pesan, baik pesan teks, gambar, audio hingga video, saling berbagi atau sharing, dan juga membangun jaringan atau networking. Contoh media sosial sendiri yang hingga saat ini paling umum digunakan adalah blog, wiki dan juga jejaring sosial. Disamping apa itu media sosial, media sosial memiliki karakteristik atau ciri khususnya yang diantaranya adalah pesan tidak hanya bisa disampaikan untuk seorang saja, tetapi juga bisa dikirimkan ke banyak orang. Kemudian pesan ini juga bisa disampaikan secara bebas, tidak harus melalui Gatekeeper. Selain itu penyampaian pesan di media sosial juga cenderung jauh lebih cepat daripada media lainnya. Ciri terakhir bahwa yang menentukan waktu untuk berinteraksi adalah penerima pesan. 

Media sosial juga pasti harus menggunakan jaringan internet yang banyak karena sudah banyak konten-konten yang langsung muncul waktu kita mencari sesuatu di halaman pencarian kita. Dari jenis-jenis media sosial tersebut pasti ada dampak positif dan negatifnya. Pertamatama, ketikan yang tidak dijaga dapat menyebabkan konflik antarindividu di media sosial. Perlu selalu ingat bahwa setiap tindakan yang kita lakukan di media sosial akan dilihat oleh banyak orang. Oleh karena itu, menjaga ketikan adalah salah satu cara untuk menghindari konflik yang tidak perlu. Ketikan yang tidak dijaga dapat memiliki dampak negatif yang besar pada diri sendiri atau bahkan orang lain. Pertama-tama, ketikan yang kasar atau mengandung unsur kebencian dapat menyebabkan konflik dan memecah belah hubungan antar individu. Selain itu, ketikan yang tidak bijaksana juga dapat merusak reputasi seseorang dan bahkan membawa dampak buruk pada karier atau bisa jadi berdampak juga pada kehidupan sosial di dunia nyatanya. Tidak hanya itu, ketikan yang tidak dijaga juga dapat berdampak pada kesehatan mental kita. Terlalu banyak terlibat dalam percakapan online yang tidak sehat atau merespons komentar negatif dapat menimbulkan stres, cemas, dan bahkan depresi. 

Perlunya meningkatkan kesadaran diri dalam menjaga ketikan itu menjadi hal yang sangat penting, mengingat dampak dari perbuatan apapun juga ada konsekuensinya. Dengan meningkatkan kesadaran diri, maka akan lebih peka terhadap kata-kata yang diketik dan menjadi cerminan tentang bagaimana cara untuk berkomunikasi di media sosial dan bersosialisasi pada dunia nyata. Hal ini akan membantu untuk menghindari kata-kata yang kasar atau menyebarkan informasi yang salah. Jangan mudah terpancing emosi saat bermedia sosial. Jika ada komentar atau pesan yang membuat marah atau kesal, cobalah untuk tenang terlebih dahulu sebelum memberikan tanggapan. Hal ini dapat membantu menghindari konflik dan mempertahankan hubungan baik dengan orang lain. Ketikan yang dikirim di media sosial mungkin terlihat sepele, namun sebenarnya sangat penting untuk dijaga. Contoh nyata dari dampak ketikan yang tidak baik adalah saat seseorang mengirimkan pesan kebencian atau hinaan dan bahkan cacian yang tak berdasar kepada seseorang, dan orang yang mengirimkan itu akan mendapat pelanggaran sesuai dengan UU ITE yang berlaku. Ketikan juga dapat mendatangkan kematian, situasi dimana seseorang tidak memikirkan apa yang diketiknya lalu tertuju pada seseorang yang memang sedang mengalami kesehatan mental yang tidak stabil akan sangat memungkinkan berakhir dengan tragedi bunuh diri, kasus seperti ini sering dijumpai di Korea Selatan dalam dunia Selebritas Korea. Contoh kasus lain adalah ketika ada unsur kesengajaan dalam berkomentar yang dianggap bercanda, seperti kritik politik dan semacamnya, dan ternyata komentar tersebut mendatangkan kerugian pada sang pengirim yang membuatnya trending dimana-mana, konsekuensi yang ia dapat adalah sanksi sosial dan juga tuntutan pidana yang tentunya merugikan beberapa pihak.

Sampai sini, sudah tergambar bukan kekuatan dari jari yang mengetik secara tidak bermoral? Dan terbukti bahwa karma bersosial media memang nyata adanya. Maka dari itu pastikan pesan yang kita tulis sudah sesuai dengan etika berkomunikasi yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Karena semua harus tahu betapa pentingnya media sosial dalam kehidupan saat ini. Namun, dengan kebebasan yang diberikan oleh platform tersebut, tidak sedikit orang yang menyalahgunakannya untuk tindakan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, mari bersama-sama meningkatkan kesadaran diri dalam menjaga ketikan di media sosial. Ingatlah bahwa setiap kata yang ditulis memiliki dampak dan konsekuensi. Jangan biarkan emosi dan impulsivitas mengambil alih ketika mengetik. Sebelum menekan tombol 'unggah' atau klik 'kirim', pertimbangkan terlebih dahulu apakah konteks yang akan dibagikan adalah positif dan tidak merugikan siapapun. Menjaga ketikan di media sosial dengan baik dapat membangun citra diri yang baik pula dan menghindari konflik dan masalah yang tidak perlu, dan juga terhindar dari konsekuensi yang dapat merugikan. Mari mulai dari sekarang dan seterusnya, jika tidak dapat mengetik hal yang  positif, lebih baik tidak perlu mengeti apapun, jaga jarimu, karena dunia bisa damai dan tentram karenamu.

 

Nursari Utami Dewi 

Fakultas Ilmu Budaya, Sastra Indonesia 

Universitas Padjadjaran 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline