Nama Mak Rara, panggilan akrab dari Menteri BUMN Erick Tohir untuk perempuan Bali berdarah Jawa dan Papua tersebut, kini mencuat selepas aksi teatrikal dan demonstratifnya sebagai pawang hujan di arena balapan MotoGP Mandalika, NTB, pekan lalu.
Terlepas dari apakah Mak Rara atau Mbak Rara benar-benar sukses menghalau awan hujan sehingga hujan deras yang tadinya mengguyur lintasan balapan internasional itu menjadi berhenti, perempuan aktivis relawan Jokowi sejak 2014 itu berhasil membetot perhatian dunia internasional karena aksi unjuk kekuatan (show of force) supranatural yang terbilang langka di arena internasional atau bahkan di era modern saat ini.
Sakti atau tidaknya Mak Rara tidaklah penting sepertinya, karena dampak yang ditimbulkan (atau mungkin berusaha ditimbulkan) adalah tentang keragaman budaya Nusantara lewat atraksi magis pawang hujan, yang merupakan barang langka di era kiwari.
Toh, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengonfirmasikan bahwa pihaknya bersama TNI AU dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menggunakan teknologi modifikasi cuaca sewaktu berlangsungnya acara balapan MotoGP di Mandalika untuk mengurangi lebatnya hujan yang sudah diperkirakan bakal turun di Mandalika.
Mak Rara sendiri juga sudah mengakui bahwa ia kerap berkomunikasi dengan pihak BMKG sebelum melakukan aksi teatrikal yang menghebohkan dunia internasional tersebut.
"It's all about the show! It's all about branding," kataAnakJaksel.
Ini semua tentang pertunjukan, tentang penjenamaan (branding).
Ya, inilah penjenamaan atau branding Indonesia sebagai pusat budaya dunia yang berupaya ditampilkan secara masif beberapa waktu terakhir lewat ritual Kendi Nusantara yang dilakukan Presiden Jokowi dan para kepala daerah di bakal lokasi ibu kota baru di Penajam Passer Utara, Kalimantan, dan juga aksi teatrikal pawang hujan di arena MotoGP Mandalika, NTB.
Dalam konteks branding itulah, Mak Rara yang mencantumkan nama aslinya (Rara Istiati Wulandari) di akun LinkedIn menyebut profesinya sebagai Cloud Engineer atau, secara harfiah, Perekayasa Awan.