Lihat ke Halaman Asli

Nursalam AR

TERVERIFIKASI

Penerjemah

"Almarhum" versus "Allahyarham"

Diperbarui: 25 Maret 2022   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sholat jenazah Muslim korban Covid 19. Foto: Muhammad Iqbal-Antara (kompas.com)

Sebagai bahasa serumpun, bahasa Indonesia dan bahasa Melayu (khususnya bahasa Melayu Malaysia) banyak berbagi hal yang sama, dan juga menyerap dari bahasa asing yang sama. Salah satunya bahasa Arab.

Contohnya, kata "istirahat" yang diserap bahasa Indonesia dari kata bahasa Arab "istirohah". 

Sementara dari kata "rohah" dalam bahasa Arab, yang serumpun dan dalam pengertian yang sama dengan "istirohah", bahasa Melayu Malaysia menyerapnya menjadi "rehat".

Belakangan kata "rehat" dari bahasa Melayu Malaysia akhirnya masuk juga ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) setelah di era 90-an harian "Republika" aktif mem(p)opulerkannya, antara lain lewat nama rubrik di harian besar tersebut.

Contoh lain, "almarhum" dan "almarhumah" untuk orang yang wafat (lelaki dan perempuan) (misalnya, almarhum Fulan dan almarhumah Fulanah) yang diserap bahasa Indonesia dari Bahasa Arab yang bermakna "yang dikasihi atau yang dirahmati Allah" (bentuk kata benda atau nomina).

Sementara ada varian lain, yakni "allahyarham" (bentuk kata kerja atau verba) yang berarti "Allah mengasihi atau Allah merahmati", yang diserap dan lazim digunakan dalam bahasa Melayu Malaysia untuk menyebut orang Muslim yang wafat. Misalnya, Allahyarham Ghofar Baba, mantan politisi papan atas negara jiran tersebut.

Belakangan istilah "allahyarham" juga populer dalam bahasa Indonesia. 

Awalnya istilah itu digunakan untuk membedakan jika yang wafat adalah seorang ulama atau yang berilmu tinggi atau berakhlak mulia di kalangan umat Islam.

Salah satu tokoh besar Indonesia yang pertama kali disebut dengan sebutan "allahyarham" saat wafatnya adalah Kyai Haji Mohammad Natsir, mantan perdana menteri Indonesia dan Bapak NKRI (lewat Mosi Integral Natsir yang mengembalikan bentuk negara menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Republik Indonesia Serikat yang berbentuk federal di era 50-an). 

Hingga kini, kendati belum masuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "allahyarham" mulai lazim juga digunakan dalam bahasa Indonesia untuk setiap Muslim atau Muslimah yang meninggal dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline