Lihat ke Halaman Asli

Nursalam AR

TERVERIFIKASI

Penerjemah

Wahai Penulis, Ternakkan Idemu

Diperbarui: 19 Maret 2021   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ide/Sumber: pixabay.com

"Uang hanyalah sebuah ide." (Robert T. Kiyosaki)

Jika uang hanyalah sebuah ide maka memperbanyak ide sebanyak-banyaknya sama saja dengan mengembangbiakkan uang yang akan didapat. 

Dalam konteks industri kepenulisan, yang pola dasar bisnisnya tidak jauh berbeda dengan industri real estate yang ditekuni Kiyosaki yang juga penulis buku Rich Dad Poor Dad, ide harus ditangkap bahkan harus diternakkan. 

Ibarat hewan ternak, ia harus dirawat, dikembangbiakkan dan dijual. 

Lihat saja fenomena booming atau best-seller buku-buku karya Tere Liye, Fiersa Besari, Habiburrahman El-Shirazy (Kang Abik) atau Andrea Hirata yang sebagian menuai royalti miliaran rupiah dan menjejak dunia layar lebar. 

Itulah contoh nyata betapa ide bagi seorang penulis tak ubahnya hewan ternak yang merupakan aset berharga.

Jika ide adalah hewan liar maka ia harus ditangkap, dijinakkan, didomestikasi. 

Seperti halnya orang-orang dulu mendomestikasi kuda atau unta untuk menjadi tunggangan yang bermanfaat untuk keperluan manusia. Sarana penangkapnya bisa dengan banyak cara. 

Hemmingway menangkap ide dengan jalan mengetik apa saja di mesin ketiknya jika mengalami kemampatan ide. 

Novel "Balada Si Roy" karya Gola Gong/Foto: kompas.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline