"Setiap huruf mempunyai ruh, mempunyai nyawa, dan memilih kehidupannya sendiri." (Leila S. Chudori, sastrawan dan jurnalis)
Yuk, kita bicara soal dua karya sastra yang pernah masyhur di Indonesia. Yakni novel Ayat-Ayat Cinta dan Laskar Pelangi.
Novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy konon dicetak ulang hingga lebih tiga puluh kali sejak pertama kali terbit pada 2004.
Di layar lebar, filmnya, meski banyak dinilai tak sesuai dengan isi novelnya, yang digarap sutradara kondang Hanung Bramantyo sukses memikat sekitar tiga juta orang untuk datang menonton ke bioskop. Belum terhitung yang membeli DVD bajakannya.
Sementara Laskar Pelangi karya Andrea Hirata juga tidak kalah masyhur.
Selain digadang-gadang sebagai buku best-seller nasional, juga dielu-elukan sebagai The Indonesia's Most Powerful Book.
Di layar kaca, Laskar Pelangi juga difilmkan (selanjutnya diikuti beberapa sekuelnya) dengan arahan Riri Riza. Sebuah catatan fenomenal mengingat kedua novel itu notabene karya perdana kedua penulis muda tersebut.
Lebih mengagumkan lagi, Laskar Pelangi ditulis oleh Andrea Hirata yang belum pernah membuat sepotong cerpen pun.