Lihat ke Halaman Asli

Nursalam AR

TERVERIFIKASI

Penerjemah

Syair Jomlo

Diperbarui: 18 September 2020   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi jomlo/Foto: alamy.com

Sewaktu pagi:

Pagi cerah, Sayang
Semoga sesumringah senyummu semalam
Aku utus merpati rinduku ke jendela hatimu
Kirimkan maaf bersampul cinta
Adakah pintu maaf untukku?

Sewaktu siang:

Sayang,
Anggun itu ibarat rona lembayung senja di ufuk barat, membuncah kemerahan seperti tomat di pipi putih bayi.
Seperti lesung pipitmu yang ingin kuselami dengan bibirku.

Sewaktu malam:

Dear, dah bobo ya?
Moga tidurnya tentram ya
Andai aku di sana, ingin kucubit lengan mulusmu
Sambil berbisik mesra di cupingmu, "Sayang, senja itu tak pernah merah menyala. Ia hanya merah jingga."
Seindah rona wajahmu ketika kecupan pertama
Selembut bibirmu mencumbu.

Aku senyum sendiri membacainya. Semua pesan itu masih menunggu terkirim. Untuk calon jantung hatiku kelak. Insya Allah.

Jagakarsa, 18 September 2020

Baca Juga: https://www.kompasiana.com/nursalam-ar/5f5201f6d541df23a62f2b42/perceraian-adalah-episode-jodoh-sesakit-apa-pun-itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline