Lihat ke Halaman Asli

Nursalam AR

TERVERIFIKASI

Penerjemah

Perihal Jodoh

Diperbarui: 23 Maret 2020   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibandingkan dengan beberapa kakak saya yang menikah dalam usia di bawah tiga puluh tahun, saya tergolong lambat menikah. Allah baru takdirkan saya bertemu jodoh dan menikah di ujung usia 30. Itu pun setelah melalui serangkaian drama percintaan dan seleksi alami sekian kandidat dalam sekian tahun. Dalam bahasa generasi milenial sekarang: "Kelamaan jagain jodoh orang lain".

Yah, begitulah, jodoh memang di tangan Tuhan, bukan di tangan kita.

Namun, seperti kata Kate Winslet dalam film Sense and Sensibility arahan sutradara Ang Lee, "Mencintai itu harus seperti kobaran api."

Betul, Jeng Kate, mencari jodoh itu harus bersemangat, membara laksana api. Jangan adem ayem. Kendati jodoh sudah ditetapkan Tuhan, ia tetap harus dijemput. Karena jodoh adalah bagian dari rizki yang harus dijemput dan diikhtiarkan.

Nah, sekarang apa ikhtiarmu, Bro?

Problem pertama memang, saya pun pernah merasakannya, adalah menemukan pasangan yang cocok. Inilah problem jika kita pilih-pilih tebu dan mengabaikan prinsip 3 B, yakni berdoa, berusaha, dan becermin.

Yang lebih mudah adalah membalik logikanya. Jangan cari pasangan yang cocok, tapi carilah kecocokan dari pasangan.

"Sikap menerima dan mau menanggung adalah kuburan bagi aib dan kekurangan," ujar Ali bin Abi Thalib. Intinya, kenali diri sendiri sebelum mengenali orang lain. Jika diri sendiri tak kenal, bagaimana bisa mengenal orang lain, dan bagaimana jodoh bisa datang?

Ini sekadar cerita tentang seorang kawan lama saya. Sebut saja namanya Anto.

Sebagai jomlo, Bung Anto ini bisa dibilang masuk kategori High Quality Jomlo alias lajang bermutu. Sebagai alumnus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jakarta, ia dikenal sebagai aktivis mahasiswa yang kerap memegang jabatan bergengsi di organisasi kemahasiswaan. Indeks prestasi akademiknya juga bagus. Selepas lulus kuliah pun pekerjaannya lumayan, sebagai peneliti di salah satu lembaga riset swasta bergengsi. Dari segi fisik, tampangnya tak mengecewakan, berkulit putih, dan punya kemampuan komunikasi yang mengesankan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline