Lihat ke Halaman Asli

Nursalam AR

TERVERIFIKASI

Penerjemah

Manfaat ML Demi Cegah COVID-19

Diperbarui: 17 Maret 2020   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: mypostcard.com

Di saat meningkatnya ketegangan global saat ini akibat pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease 2019), bagi pasangan suami istri (pasutri), sebetulnya ada cara klasik nan asyik yang dianjurkan banyak pakar kesehatan dan psikologi untuk mengurangi tensi tersebut.

Suatu cara yang juga bermanfaat memperkuat daya tahan atau daya kekebalan tubuh (imunitas) guna menghadapi serangan virus Korona. Terlebih lagi jika pasutri adalah pekerja kantoran yang tengah menjalani masa social distancing (pemisahan sosial) dengan metode Work From Home (WFH) atau Telekerja atau Bekerja Dari Rumah. Cara ini tampaknya ampuh membunuh kejenuhan dan meningkatkan produktivitas selama jangka waktu dua pekan bekerja di rumah.

Apakah itu?

Ya, Making Love (ML) alias bercinta, bersetubuh atau bersenggama.

Tentu asyik bukan? Apalagi sebagai pasangan halal dan sah, mau di mana pun, kapan pun, dan berapa lama pun durasinya, tentu saja bisa diatur sesuka hati, dan sesuai kesepakatan.

Meredakan ketegangan dan kepenatan

Dalam buku karya Nasaruddin Latif, seorang konsultan perkawinan, berjudul Marriage Consulting: Problematika Seputar Keluarga dan Rumah Tangga (Pustaka Tangga, Jakarta, 1999), disebutkan bahwa orang yang menikah dan melakukan aktivitas seksual memiliki harapan hidup lebih lama, sebagaimana menurut Alex Comport, seorang pakar seksologi yang telah melakukan observasi tentang kehidupan seksual manusia selama dua dasawarsa.

"Orang yang melakukan aktivitas seksual jarang mengalami sakit. Ia juga merupakan tipe orang yang senang berteman dan amat menikmati hidupnya," demikian kesimpulan Dr. Ted Mcilvena dari Institute for Advanced Study of Human Sexuality, San Francisco, Amerika Serikat.

Hal tersebut antara lain karena hubungan seksual atau ML dapat meredakan ketegangan hidup yang dialami.

Bryant Stamford, PhD., seorang guru besar dan kepala institusi Health Promotion Center dari University of Louisville, Amerika Serikat, sebagaimana ditulis oleh Michael Cane dalam The Art of Kissing, mengungkapkan bahwa ciuman, sebagai bagian dari aktivitas seksual pasutri, memiliki efek meredakan ketegangan. Terlebih lagi, jika ciuman tersebut mengarah kepada hubungan seksual, yang menurutnya merupakan salah satu penghilang beban stress.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline