Lihat ke Halaman Asli

Nursalam AR

TERVERIFIKASI

Penerjemah

Puisi | Janji Banjir

Diperbarui: 7 Maret 2020   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir depan Istana Merdeka (2015)/Sumber: liputan6.com

Seorang lelaki sederhana tercenung menatap genangan air di depan istananya.

Meluap. Kecokelatan warnanya.

Membayang di genangan itu citra dirinya sekian tahun silam.

Ia berdiri gagah di panggung. Janjinya lantang saat itu: "Banjir akan teratasi jika saya jadi presiden!"

Si lelaki sederhana mendesah berat. Ia kini presiden, dan banjir pun menghampiri, menagih janji.

Janji yang ternyata tak sesederhana angannya.

Tatapannya kini melayang jauh ke seberang, ke bekas kantornya dahulu.

Sudah ada lelaki tangguh di sana, gumamnya. Ia kawan lamaku. Biar ia bantu tuntaskan janjiku.

Ia lantas bergegas pergi. Urusannya lebih banyak daripada sekadar perkara janji.

Jakarta, 26 Februari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline