Lihat ke Halaman Asli

Nur Rokhman

Berprofesi sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret

Akankah Ada Kurikulum Baru Setelah Kurikulum Merdeka?

Diperbarui: 4 November 2024   05:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum merupakan suatu sistem yang berkenaan dengan bahan pembelajaran yang dijadikan pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. Nah seberapa penting sih kurikulum dalam dunia pendidikan? Sangat-sangat penting, karena tanpa adanya kurikulum tidak ada tujuan yang jelas dalam pembelajaran dan bagi tenaga pendidik tidak memiliki pedoman untuk kegiatan belajar mengajar. Jadi bisa disimpulkan bahwa kurikulum merupakan dasar utama dalam Pendidikan.

Pada saat ini Indonesia sedang menggunakan kurikulum merdeka belajar, yang merupakan kurikulum untuk mengembangkan keterampilan, karakter, dan keaktifan siswa. Menteri Pendidikan Indonesia (2019-2024)  Nadiem Makarim mengusulkan hal ini karena kurikulum 2013 yang dianggap kaku dan tidak fleksibel, menurutnya kegiatan belajar mengajar akan lebih fleksibel ketika mengunakan kurikulum merdeka.

Jika kalian tahu, sebelum adanya kurikulum merdeka Indonesia sudah bergonta-ganti kurikulum sebanyak 10 kali sejak tahun 1947. Padahal minimal perubahan kurikulum itu selama lima tahun sekali untuk melihat hasil dari perkembangannya. Terkadang perubahan tersebut bisa lebih cepat yang diperkirakan ataupun lebih lama karena menyesuaikan keadaan yang ada. Hal tersebut membingungkan pendidik maupun peserta didik karena mereka harus menyesuaikan dengan kurikulum yang terus menerus berganti.

Pada dua pekan yang lalu, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (2024-2029). Adapun susunan menteri kabinet yang bernama Kabinet Merah Putih terdiri dari 48 menteri. Pada bagian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi dibagi menjadi tiga, yaitu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, MEd; Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro; dan Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon, MSc. Apakah kemungkinan bergantinya menteri akan berpengaruh juga terhadap perubahan kurikulum yang ada di Indonesia?

Kemungkinan iya, karena kurikulum-kurikulum sebelumnya akan terus dievaluasi kekurangannya dan diperbaiki lagi lalu disempurnakan dengan mengubah kurikulum yang sudah ada. Hal ini akan menimbulkan beberapa dampak bagi dunia Pendidikan, baik itu untuk tenaga pendidik, peserta didik maupun orang tua/wali peserta didik. Berikut merupakan dampak dari perubahan kurikulum.

Dampak positif

  • Kurikulum baru akan mudah dalam menyesuaikan perkembangan zaman

Pekembangan zaman berpengaruh juga pada situasi dan kondisi yang ada. Fungsi kurikulum inilah yang akan menghadapi tuntutan perkembangan zaman agar tujuan Pendidikan terealisasi dengan baik.

  • Kurikulum baru menyempurnakan kurikulum sebelumnya

Setiap kurikulum terdapat kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Fungsi perubahan kurikulum ini akan dapat menyemurnakan kekurangan pada kurikulum sebelumnya dan diharap akan meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.

  • Siswa dapat secara bebas memilih minat belajarnya

Dengan berubahnya kurikulum akan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menentukan minat belajarnya. Hal ini akan berdampak pada keaktifan siswa karena dapat memilih minat yang disukai.

Dampak Negatif

  • Akan membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan kurikulum baru

Karena sudah terbiasa dengan kurikulum sebelumnya baik pendidik maupun anak didik akan mengalami culture shock akan penerapan kurikulum yang baru. Hal ini diperlukan waktu untuk menyesuaikan pembelajaran yang nantinya akan digunakan.

  • Kurangnya fasilitas
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline