Lihat ke Halaman Asli

Penyuluhan DBD serta Peran Posyandu sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat Semua Usia di Desa Blorok, Kendal

Diperbarui: 15 Juli 2024   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kknmit18_posko92

Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia, jika seseorang sakit ia akan mengalami kesulitan dalam aktivitasnya. Seseorang yang sakit biasanya diakibatkan oleh kurangnya kesadaran diri dalam merawat tubuh mereka, seperti makanan yang dikonsumsi, aktivitas yang berlebihan, overthinking, kebersihan yang diabaikan dan lain sebagainya. Maka dari itu, untuk mengecek keadaan sehat tidaknya warga bisa diketahui dengan adanya posyandu.

Posyandu yang telah dilakukan pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 kemarin memberikan dampak yang baik bagi warga setempat, khususnya di Dusun Wonosari, Blorok. Dalam kegiatan posyandu ini ibu bidan dibantu oleh ibu-ibu anggota kelompok kerja (Pokja) Posyandu serta anggota KKN MIT 18 Posko 92 UIN Walisongo. Para warga antusias dalam pengecekan kesehatan tersebut, karena mereka berbondong-bondong untuk mengetahui kesehatannya. Posyandu tersebut selain mengecek kesehatan balita juga mengecek kesehatan para remaja, orang dewasa serta lansia. Hal ini baik untuk ditiru, karena akses kesehatan dapat didapatkan dengan mudah melalui desa.

kknmit18_posko92

Lanjutan setelah para warga tersebut dicek oleh bu bidan, para aggota KKN MIT 18 Posko 92 mengajak para warga untuk mendengarkan penyuluhan DBD. Mengapa DBD?, karena daerah Kendal merupakan daerah ke 2 tetinggi terkena DBD setelah Jepara. Dari hal tersebut, para anggota posko 92 berinisiatif memberikan pengetahuan kepada warga Dusun Wonosari untuk mencegah terkena penyakit DBD dengan cara penyuluhan. DBD merupakan penyakit demam berdarah dengue. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini termasuk golongan penyakit yang parah. Maka dari itu, penyuluhan DBD yang dilakukan oleh Posko 92 ini memberikan pengetahuan serta peringatan kepada warga terhadap bahaya nyamuk Aedes Aegypti yaitu nyamuk demam berdarah.

Selama proses penyuluhan para warga mendengarkan penjelasan dengan seksama dan mengerti bahwa membunuh dengan cara vogging terhadap nyamuk itu hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak dapat membunuh jentik-jentik atau benih nyamuk. Anggota KKN MIT 18 Posko 92 memberikan brosur mengenai DBD serta bubuk Abate kepada warga sebagai bentuk pencegahan penyakit DBD. Bubuk Abate ialah bubuk yang digunakan untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Cara penggunaanya yaitu dengan menaburkan bubuk Abate ke dalam bak mandi (kolah) dan hanya digunakan untuk mandi bukan untuk dikonsumsi. Dengan begitu, para warga akan sadar pentingnya hidup sehat serta menjaga kesehatan untuk dirinya sendiri maupun keluarganya.

Penulis: Kominfo KKN MIT 18 Posko 92, UIN Walisongo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline