Lihat ke Halaman Asli

Sudut Pandang Pro Pemerintah dan Masyarakat dalam Menyikapi Pengaruh Pengobatan Tradisional Terhadap Kesehatan Masyarakat

Diperbarui: 25 September 2024   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NUR ROHMA HIDAYATUN NISYA / 191241207

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Pengobatan tradisional adalah metode pengobatan yang menggunakan tata cara yang tradisional. Baik dari ilmunya, pengalamanya, keterampilan yang diwariskan secara turun temurun berdasarkan tradisi (tradisional) dalam suatu wilayah masyarakat. Pengobatan tradisional juga bisa dimaksud dengan jumlah total pengetahuan, keterampilan, dan praktek-praktek yang berdasarkan pada teori-teori, keyakinan, dan pengalaman masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda, digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosa, perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik dan juga mental (Riskesdas, 2010)

Di dunia kesehatan saat ini lagi mempertentangkan secara tajam antara pengobatan tradisional dan pengobatan modern, keduanya dianggap memiliki peran masing-masing dalam membantu, menjaga, mencegah, dan menyembuhkan berbagai macam penyakit di masyarakat. Selain kedua metode pengobatan tersebut, ada pengobatan yang datang dari pengetahuan masyarakat umum tentang penyakit dan obat-obat tertentu yang dikerjakan sendiri atau anggota keluarga lainnya.

Masyarakat memiliki pandangan yang mendalam dan menghargai pengobatan tradisional, karena keakrabannya dan keterhubungannya dengan budaya lokal. Banyak orang merasa bahwa pengobatan tradisional lebih sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan mereka, serta dianggap memiliki pendekatan yang lebih holistik dalam menyembuhkan tubuh dan pikiran. Masyarakat seringkali merasa lebih nyaman dengan pengobatan tradisional karena keterhubungannya dengan tradisi keluarga dan pengalaman pribadi.

Dari segi ekonomi, sebagian besar warga masyarakat pedesaan dan pinggiran kota yang kurang mampu, merasa berat memikul biaya untuk pengobatan medis yang diselenggarakan di puskesmas, rumah sakit dan klinik pemerintah, terutama tempat pelayanan swasta. Masyarakat sering menghindari pengobatan medis, lalu pergi ke tempat pengobatan tradisional yang biayanya sukarela atau melakukan pengobatan sendiri.

Usaha mengedukasi masyarakat bahwa pengobatan tersebut sama pentingnya dalam upaya menjaga kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit harus terus dilakukan, terlebih bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya hayati yang sangat besar dan melimpah serta memiliki kekayaan pengetahuan tradisional di bidang obat obatan yang sangat beragam, yang dapat dikembangkan untuk pengobatan obat tradisional merupakan bahan atau ramuan bahan berupa dari bahan baku tumbuhan, hewan, mineral sediaan seharian yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman panjang.

Riset Kesehatan Dasar 2010, menyebutkan bahwa 59,12% penduduk semua kelompok umur laki-laki dan perempuan, baik di pedesaan maupun di perkotaan mengonsumsi jamu, yang merupakan produk obat tradisional asli Indonesia. Berdasarkan data tersebut 95,60% merasakan manfaat jamu dari berbagai kekayaan aneka ragam hayati yang berjumlah sekitar 30.000 spesies, terdapat 1.600 jenis tanaman obat yang berpotensi sebagai produk ramuan kesehatan tradisional atau pada gilirannya sebagai obat modern.

Kesimpulan yang didapat adalah upaya pengobatan tradisional ini bisa dikatakan sebagai langkah pemerintah untuk memperluas peran obat tradisional asli Indonesia dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dari temuan berbagai jenis tanaman obat tersebut memperlihatkan bahwa keanekaragaman hayati Indonesia dalam tumbuhan tradisional sangatlah melimpah dan potensial untuk dikembangkan tanaman obat tradisional yang tersebar di berbagai daerah memiliki khasiat yang cukup beragam.

"KATA KUNCI: Kesehatan, Masyarakat, Pengobatan, Tradisional."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline