Lihat ke Halaman Asli

Tragedi Kota Pahlawan

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14122390892028752571

27 September 2014

Genap sudah rasanya 2 tahun ini aku menjalani hidup dikota yang penuh dengan persaingan, kota yang penuh tantangan, kota yang dimana aku jauh dengan mereka yang ku sayang.

Sepenggal cerita pertama kali kakiku melangkah dikota pahlawan ini..

Jembatan langkahku..

Setelah nama ku tercantum dalam selembar kertas putih bahwa aku lulus tes, seakan itu mimpi.

Aku merasa senang, akhirnya aku bisa melanjutkan pendidikan dengan fasilitas asrma yang selama ini aku inginkan. Tapi disisi lain, ibuku yang sedikit memberatkan kepergianku untuk melangkah dari rumah hijrah mencari ilmu, maklum soob anak terakhir cewek sendiri lainnya cowok semua sampai – sampai tidak ada keluarga yang mengantarkanku, hanya saja diantar oleh kakak sampai stasiunKertosono. Setelah itu aku berangkat dengan temanku yang diantar oleh pamannya. Kurang lebih 4 jam sampailah kereta di stasiun sepanjang. Untuk menuju lokasi masih memerlukan satu angkutan umum, tibalah di depan kampus

“Jambangan 70” suara sopir membuyarkan lamunanku. Masih sedikit kaget, kulangkahkan kaki dan memberikan uang untuk jasa angkutan

SELAMAT DATANG MAHASISWA MANDIRI ENTREPRENEUR CENTER

PERIODE 2012/2013

Subhanallah! Disini ternyata kampusku. Tempat dimana berbagi cerita dan ilmu yang akan kudapat nanti. Anganku melayang bahagia yang menanti untuk kuraih nanti. Cukup tiga hari, aku sudah bisa beradaptasi dengan tempat dan teman baru. Yang nama asliku Binti Nur Rohmah akrab dipanggil Nur ketika dirumah, kini semenjak aku masuk di asrma MECteman – teman lebih akrab memanggilku Cahaya sampai sekarang, suatu history tersendiri bagiku. Meski terkadang pikiranku masih melayang ke tanah kelahiran, aku merasa di sini jauh lebih baik. Awal mula kenapa kaki ku bisa menginjakkan di kota pahlawan ini untuk yang pertama kalinya adalah lewat sebuah Lembaga. Dimana lembaga yang istimewa, penuh brarokah, yang tidak hanya persoalan dunia tetapi juga akhirat, yang bisa membuatku mandiri, mengembalikan senyum ibuku walaupun belum sebanding dengan apa yang beliau korbankan untukku selama ini. Lembaga tersebut adalah Lembaga Yatim Mandiri.

Yatim Mandiri sebuah lembaga nirlaba yang concern pada upaya memandirikan anak yatim melalui pengelolaan zakat, infaq, sedekah dan wakaf (ZISWAF).

Visi nya menjadi lembaga terpercaya dan amanah dalam membangun kemandirian yatim,,sedangkan misi – misinya :


  • Membangun nilai – nilai kemandirian Yatim
  • Meningkatkan partisipasi masyarakat dan dukungan sumber daya untuk kemandirian yatim

  • Meningkatkan capacitiy building organisasi.

Yatim Mandiri fokus pada tiga program :


  1. Pendidikan
  2. Pemberdayaan
  3. Kesehatan

Pendidikan ini meliputi, Beasiswa Yatim Prestasi, Bantuan Operasional Pendidikan, dan juga memberikan Alat Tulis Sekolah Gratis dalam program ASA, tidak hanya berhenti di bantuan material tetapi Yatim Mandiri juga memfasilitasi Sanggar – Sanggar Genius, Plus atau Pendampingan Lulus Ujian Sekolah.Selain itu bagi adik – adik yatim yang lulus SD ingin melanjutkan prestasinya ke jenjang SMP ada program pendidikan Insan Cendekia Boarding School dan yang SMA setara D1 Mandiri Entrepreneur Center (MEC), mereka di bina dan diasramakan 100% gratis biaya mulai dari pendidikan, kesehatan dan asrama.

Naah dalam waktu dekat ini ada program Yatim Mandiri yang paling HOT.... yakni SUPER GIZI QURBAN...

Dimana Super Gizi Qurban ini nanti akan diproduksi dan dikemas menjadi sosis agar bisa bertahan dalam jangka waktu lama dandibagikan kepada anak – anak yatim baik panti ataupun non panti dan juga kepada bunda dhuafa. Yuk kita berbagi untuk mereka, kita kembalikan senyum semangat mereka untuk meraih cita – cita dan prestasinya, sebagiamana hadist yang disampaikan Rasullullah “aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini (Rasullullah menunjuk jari telunjuk dan jari tengah kemudian meraptkan keduanya) HR. Bukhori”….eeettss jangan salah sob…kenapa saya bisa cerita diatas itu, ya karena saya dulunya pernah ikut salah satu program beasiswa pendidikan yang ada diatas,yaitu MEC atau Mandiri Entrepreneur Center dan alhmdulillah saya juga sudah bekerja di Lembaga tersebut. Dulu saya dibantu, sekarang giliran saya juga membantu mereka. Bukan begitu….?? The end..Jazakillaah

14122393181856721528





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline