Lihat ke Halaman Asli

Nur Rizka Laila

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kontribusi IQ, EQ, dan SQ dalam Pemaksimalan Psikologi Pendidikan

Diperbarui: 26 Oktober 2024   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kecerdasan Intelektual (IQ) adalah kemampuan analitis dan logis manusia untuk menangkap, menyimpan, dan mengolah informasi, diukur melalui Intellectual Quotient (IQ) yang mencakup kreativitas mental. Menurut Terman, IQ adalah kemampuan berpikir abstrak, sementara Binet menyebut inteligensi sebagai pemahaman, penemuan, arahan, dan pembahasan.

Kecerdasan Emosional (EQ) adalah kemampuan mengelola emosi sendiri dan orang lain, termasuk motivasi, ketahanan, dan pengendalian diri. EQ membantu seseorang menghadapi situasi emosional dengan lebih efektif, yang penting dalam interaksi sosial dan pengendalian diri.

Kecerdasan Spiritual (SQ) merupakan perpaduan IQ dan EQ yang memberikan makna hidup dan membantu manusia menjalani hidup dengan berkah. Di era modern, kepekaan batin sering diabaikan dalam memahami kehidupan.

Pembentukan karakter bangsa Indonesia tercermin dalam sikap sehari-hari seperti kejujuran, kerja keras, dan toleransi, yang bisa berkembang melalui interaksi di kampus. Kampus menjadi wadah untuk menumbuhkan nilai-nilai ini, di mana disiplin membentuk penghargaan terhadap waktu dan komitmen, kejujuran menciptakan kepercayaan, dan toleransi membuka ruang untuk memahami keberagaman.

Dengan menjadikan nilai-nilai ini bagian dari rutinitas kampus, mahasiswa bukan hanya berprestasi, tetapi juga menjadi generasi berkarakter kuat yang siap berkontribusi positif. Pengembangan IESQ (IQ, EQ, SQ) yang komprehensif dalam kegiatan intra dan ekstra-kurikuler di satuan pendidikan membangun sikap positif, pola pikir, dan kompetensi. SQ yang baik terlihat dari kemampuan adaptasi, kesadaran tinggi, dan kualitas hidup berlandaskan visi serta nilai.

Menurut para ahli, kenakalan remaja sering terjadi pada mereka yang mengalami kegagalan dalam proses perkembangan jiwa sejak masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak dan remaja berjalan cepat dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosional yang pesat.

Kusuma dan Rizki (2017) menyebutkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ) berfokus pada kemampuan berpikir logis, sedangkan kecerdasan emosional (EQ) mencakup pengakuan dan pengelolaan emosi diri serta hubungan sosial. Sementara itu, kecerdasan spiritual (SQ) berpusat pada kesadaran spiritual yang membantu seseorang memahami diri dan hubungannya dengan Tuhan. Di era modern, banyak orang cenderung mengabaikan kepekaan batin dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline